TIKTAK.ID – Setelah lama ditunggu, Samsung Galaxy Fold sebagai produk kelas teratas sekaligus smartphone lipat pertama buatan Samsung, akhirnya dinyatakan resmi masuk ke pasar smartphone Indonesia pada Jumat (13/12/19).
Sesi pemesanan awal atau pre-order yang dibuka pada pukul 09.00 WIB di hari yang sama, ajaibnya, dalam waktu 30 menit kemudian sudah dinyatakan ludes terjual. Padahal harganya dibanderol relatif tinggi, yaitu Rp30.880.000. Menjadikan Galaxy Fold sebagai smartphone termahal keluaran Samsung di Indonesia.
Meski demikian, pihak Samsung belum mau buka suara, berapa unit persisnya Galaxy Fold yang sudah terjual dalam sesi pre-order tersebut.
Respons positif pasar Tanah Air ini bisa dikatakan di luar dugaan, karena sebelumnya, kehadiran produk ini sempat dihantui oleh berbagai macam stigma negatif.
Baca juga: Oppo Bikin Prosesor Sendiri, Saingi Samsung dan Huawei
Sekadar catatan, perjalanan smartphone Galaxy Fold sendiri terbilang sudah cukup panjang. Berawal dari kemunculannya di ajang tahunan Mobile World Congress (MWC) 2019, yang kemudian diikuti peluncurannya secara global pada April 2019. Namun setelah itu, terjadi masalah krusial, yakni layarnya yang disebut mudah rusak membuat Samsung segera menghentikan peredarannya. Beberapa bulan kemudian setelah berhasil memperbaikinya, tepatnya pada akhir September lalu, Samsung kembali merilisnya.
Setelah itu, apa yang terjadi? Apakah produk tersebut tak laku di pasaran?
Sebaliknya, dalam kurun waktu kurang dari satu semester, 1 juta unit Galaxy Fold justru sudah terjual secara global. Angka fantastis dan pencapaian yang boleh dibilang cukup cepat lantaran pada bulan Oktober 2019 lalu, diperkirakan penjualannya baru mencapai 500 ribu unit.
Seperti dilansir TechCrunch (12/12/19), Presiden Samsung Electronic, Young Sohn menyatakan bahwa keberhasilan tersebut merupakan bagian dari sebuah proses yang sudah Samsung lewati berkat keberaniannya merilis smartphone sejak awal.
Baca juga: Penguasa Pasar Ponsel Indonesia Ternyata Samsung, Bukan Pabrikan Asal China
Pasalnya, Sohn berpendapat kalau Galaxy Fold tidak segera dirilis ke publik, Samsung tidak akan menerima masukan yang berharga dari banyak pihak, khususnya konsumen mereka.
“Dan saya pikir, intinya adalah kami menjual jutaan produk ini. Ini artinya, setidaknya ada satu juta orang yang ingin menggunakan produk seharga US$2.000 ini”, lanjut Young Sohn.
Dengan harga hampir menyentuh angka Rp31 juta, daya tarik Samsung Galaxy Fold ini tampaknya terletak pada layarnya yang bisa dilipat. Layar tersebut terbagi dua dengan layar kecil 4,6 inci HD+ Super AMOLED dan layar berbentang 7,3 inci QXGA+ Dynamic AMOLED berlapis polimer.
Baca juga: Ponsel Hilang, Begini Cara Melacaknya
Sementara untuk performanya, Galaxy Fold ditenagai chipset Snapdragon 855 Octa core dengan RAM 12GB dan ROM 512GB. Selain itu, ponsel ini juga didukung grafis Adreno 640.
Di lini kamera, Galaxy Fold memiliki enam kamera yang terdiri kamera utama beresolusi 12 MP, kamera kedua beresolusi 12 MP sebagai telephoto, kamera ketiga beresolusi 16MP sebagai ultra-wide angle, kamera depan ganda dengan resolusi 10 MP dan 8 MP, dan yang terakhir kamera cover beresolusi 10MP.
Bagaimana, tidakkah Anda tertarik membelinya?
Baca juga: Xiaomi Unjuk Kebolehan Fitur Isi Baterai Super Cepat 100W