TIKTAK.ID – Peneliti dari lembaga survei Indikator Politik Indonesia, Bawono Kumoro memprediksi Partai Gerindra lebih menginginkan Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa yang dipasangkan dengan Ketua Umum, Prabowo Subianto.
Bawono mengatakan bahwa Partai Gerindra – PKB tampak semakin intens dalam melakukan komunikasi politik dan penjajakan koalisi. Dia menjelaskan, mungkin saja tidak lama lagi kedua partai itu bakal mendeklarasikan koalisi dalam rangka menghadapi pemilihan presiden (Pilpres) 2024 mendatang.
Akan tetapi, Bawono menilai deklarasi kedua partai tersebut besar kemungkinan tidak langsung memunculkan paket pasangan calon. Dia menduga mereka masih sekadar memastikan pencalonan kembali Prabowo sebagai bakal calon presiden.
Baca juga : Jokowi Prioritaskan Pemilu dan Bangun Ibu Kota Baru di Sisa Masa Jabatan
Seperti dilansir Republika.co.id, peneliti kepercayaan Burhanuddin Muhtadi tersebut menyatakan PKB-Gerindra masih tampak belum menemukan titik temu kesepakatan mengenai nama pendamping Prabowo.
Di satu sisi, kata Bawono, tentu saja PKB berharap agar Ketua Umum mereka, Muhaimin Iskandar alias Cak Imin dipilih menjadi bakal calon wakil presiden. Akan tetapi di sisi lain, lanjutnya, elite-elite Partai Gerindra terlihat cenderung mengharapkan sosok Khofifah menjadi pendamping Prabowo Subianto dalam pemilihan presiden mendatang.
Menurut Bawono, ekspektasi menjodohkan Prabowo Subianto dan Khofifah Indar Parawansa didasarkan pada keinginan dari Partai Gerindra untuk menarget basis pemilih Nahdlatul Ulama (NU), khususnya di kalangan perempuan.
Baca juga : (Cek Hoaks atau Fakta) Singapura Kembalikan Aset RI 1.000 Triliun ke Jokowi
Bawono menerangkan, basis tersebut diharapkan mampu menjadi trade off kekuatan pemilih untuk melakukan antisipasi potensi penurunan dukungan dari kelompok pemilih Muslim di pulau Sumatera, Jawa Barat, dan sejumlah provinsi lain, yang pada 2019 silam sempat menjadi kantong-kantong pemilih Muslim bagi Prabowo Subianto.
Tidak hanya itu, Bawono menyebut Partai Gerindra sadar betul salah satu faktor kekalahan Prabowo Subianto pada gelaran dua pemilihan presiden terdahulu lantaran minimnya dukungan di Jawa Timur. Oleh sebab itu, Bawono berpendapat penguasaan Jawa Timur lewat perjodohan Prabowo Subianto dan Khofifah diharapkan dapat menjadi faktor penentu kemenangan pada 2024 mendatang.
Sebelumnya, pengamat politik Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed), Indaru Setyo Nurprojo menganggap duet Prabowo-Khofifah merupakan perpaduan sosok nasionalis-religius yang cocok untuk maju dalam Pilpres 2024.
Baca juga : Ditemani Cak Imin Saat Daftarkan Gerindra ke KPU, Ini yang Dibicarakan Prabowo
“Duet Prabowo-Khofifah menjadi perpaduan yang pas antara sosok nasionalis dan religius. Khofifah sangat cocok bila berduet dengan bakal calon presiden dari kalangan nasionalis,” jelas Indaru, Kamis (7/7/22), mengutip Liputan6.com.