TIKTAK.ID – Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Arief Poyuono menyebut isu kebangkitan Partai Komunis Indonesia (PKI) yang diembuskan saat pandemi virus Corona (Covid-19) bertujuan untuk memakzulkan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Menanggapi hal itu, Ketua Umum Persaudaraan Alumni 212 (PA 212), Slamet Maarif meminta Partai Gerindra memecat Arif Poyuono karena ucapannya tersebut. Slamet mengatakan gerakan neo-PKI telah diusung usai Reformasi pada 1998. Ia pun mengklaim gerakan itu kini telah masuk ke barisan pemerintahan dan parlemen.
“Mereka mulai berani berusaha masuk dalam ketatanegaraan. Baik melalui munculnya BPIP (Badan Pembina Ideologi Pancasila) dan sekarang menginisiasi RUU HIP yang sangat membahayakan Pancasila,” ucap Slamet.
Sementara Partai Gerindra mengatakan siap memberi sanksi kepada Poyuono soal ucapannya tersebut. Juru Bicara Partai Gerindra, Habiburokhman menjelaskan bahwa pernyataan Poyuono tak mengatasnamakan partai. Ia menegaskan, partai akan memproses Poyuono terkait pernyataannya, dan tak menutup kemungkinan akan ada sanksi atas sikapnya tersebut.
Sebelumnya, Poyuono menilai isu PKI bangkit karena dibuat para “Kadrun” (kadal gurun) yang banyak berada di partai politik. Namun ia tak menyebut identitas partai tempat para kadrun yang dia maksud.
Kadrun sendiri merupakan istilah untuk menyebut kelompok atau orang-orang yang secara politik berseberangan dengan Jokowi. Salah satu karakteristik yang melekat pada kadrun adalah haluan politik keagamaan yang cukup kental.
Baca juga : Saat Rupiah Makin Perkasa, Jokowi Bilang Ada yang Tak Senang, Kenapa?
“Saya dapat info, isu bangkitnya PKI di masa-masa Covid-19 tujuannya cuma satu, yakni ingin memakzulkan pemerintahan Jokowi yang sah. Hal itu dilakukan dengan membuat kacau di masyarakat dengan isu PKI,” ujar Poyuono, seperti dilansir CNNIndonesia.com, Jumat (19/6/20).
Poyuono pun merasa aneh, karena biasanya isu PKI bangkit muncul pada September, tetapi kali ini isu tersebut mencuat saat Pemerintah sedang kerja keras menangani dampak Covid-19 terhadap perekonomian dan kesejahteraan masyarakat.
“Isu PKI Bangkit jelas tujuannya juga untuk mendiskreditkan PDI Perjuangan. Sasaran tembak itu Mba Ribka Ciptaning dan Pak Jokowi, yang kedua tokoh ini sudah seperti kakak saya sendiri,” ucapnya.
Baca juga : Ultah ke-59, Jubir Presiden: Jokowi Terus Berjuang Untuk Rakyat
Kemudian ia menegaskan keberadaan suatu partai yang berhaluan Komunis seperti PKI saat ini pasti berhadapan dengan hukum. Selain itu, kata Poyuono, partai yang mengusung ideologi Komunis juga sudah pasti dibubarkan oleh Pemerintah.