TIKTAK.ID – Gempa bumi dahsyat yang melanda negara Karibia Haiti, pada Sabtu (14/8/21) menewaskan sedikitnya 304 orang dan melukai lebih dari 1.800 orang lainnya.
Gempa berkekuatan 7,2 SR yang melanda bagian barat negara pada Sabtu pagi itu merobohkan dan merusak bangunan termasuk gereja dan hotel, seperti yang dilaporkan BBC.
Perdana Menteri Ariel Henry mengatakan terjadi “kerusakan yang cukup luas” dan menyatakan keadaan darurat selama sebulan. Haiti sendiri masih belum pulih dari gempa bumi 2010 yang menghancurkan negara itu.
Survei Geologi AS (USGS) mengatakan, pusat gempa Sabtu itu terletak sekitar 12 km dari kota Saint-Louis du Sud. Getarannya terasa hingga ke Ibu Kota padat penduduk Port-au-Prince, sekitar 125 km jauhnya dari pusat gempa, dan terasa juga di negara-negara tetangga.
“Banyak rumah hancur, orang meninggal dan beberapa dilarikan ke rumah sakit,” kata Christella Saint Hilaire, yang tinggal di dekat pusat gempa, kepada kantor berita AFP.
Perdana Menteri mengatakan telah memobilisasi tim untuk bekerja membantu para korban.
“Yang paling penting adalah memulihkan sebanyak mungkin orang yang selamat di bawah reruntuhan,” katanya. “Kami telah mengetahui bahwa rumah sakit setempat, khususnya di Les Cayes, kewalahan dengan orang-orang yang terluka dan tulangnya retak.”
USGS sebelumnya memperingatkan bahwa gempa tersebut dapat mengakibatkan ribuan korban jiwa dan luka-luka. Dikatakan juga beberapa gempa susulan juga dirasakan di wilayah tersebut, termasuk satu berkekuatan 5,8 SR.
Pemimpin redaksi surat kabar Le Nouveliste Haiti, Frantz Duval mencuit di akun twitternya bahwa dua hotel termasuk di antara bangunan yang hancur di kota Les Cayes. Dia mengatakan rumah sakit setempat kewalahan menangani para korban.
“Perlahan, kuat, dan dalam hitungan detik yang sangat lama bumi berguncang di Haiti pada 14 Agustus 2021 sekitar pukul 08.30”, tulisnya.
Wartawan di Le Nouveliste kemudian mengatakan sebagian besar gereja dan hotel di pantai selatan runtuh atau mengalami kerusakan besar.
Sebelumnya, pada gempa bumi 2010 di Haiti, telah menewaskan lebih dari 200.000 orang dan menyebabkan kerusakan parah pada infrastruktur dan ekonomi.
Gempa pada Sabtu ini terjadi di tengah krisis politik di negara itu, menyusul pembunuhan presidennya bulan lalu.