
TIKTAK.ID – Massa aksi dari kelompok buruh, mahasiswa, dan masyarakat sipil yang tergabung dalam Gerakan Buruh Bersama Rakyat (Gebrak), diketahui bergerak ke arah Istana Merdeka, Jakarta Pusat, pada Kamis (28/10/21).
Massa berkumpul terlebih dahulu di Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat. Kemudian massa berjalan beriringan sambil menyanyikan lagu-lagu perjuangan dan yel-yel. Setelah itu, di depan Kedubes AS mereka berputar balik menuju arah kawasan Patung Kuda.
Sementara itu, sejumlah aparat kepolisian terlihat sedang mengawal mereka dengan kendaraan bermotor. Aparat juga tampak berjaga di beberapa titik di area Jalan Merdeka Selatan.
Baca juga : Profesor Singapura: Klaim Jokowi Paling Efektif di Dunia Tak Ada yang Patahkan
Mayoritas massa aksi memakai pakaian merah. Namun ada dua peserta massa aksi yang mengenakan kostum Iron Man dan Satria Baja Hitam dengan tulisan “Kerja Kayak Robot Gajiku Diserobot” dan “Korban PHK DRU”.
Massa aksi lainnya juga mengibarkan bendera organisasi dan poster bertuliskan “Cabut UU Minerba”, “Cabut UU KPK”, dan lainnya.
Terdapat pula salah satu barisan massa aksi yang membentangkan spanduk bertuliskan “Mosi Tidak Percaya Kepada DPR RI dan Pemerintahan Jokowi Ma’ruf, Jokowi Mundur!”
Baca juga : Susi Pudjiastuti Desak Jokowi Turunkan Harga PCR RI jadi Rp96 Ribu, Tiru India
“Hari ini kita dari buruh akan menyatakan pandangan politik,” ujar salah seorang peserta demo melalui mobil komando, seperti dilansir CNN Indonesia.
Ketika itu, aparat kepolisian masih belum menutup Jalan Merdeka Selatan. Lalu lintas di Jalan Merdeka Selatan arah ke barat pun terlihat padat dan tidak lancar.
Sebelumnya, Ketua Umum Kongres Aliansi Serikat Buruh Indonesia (Kasbi) Nining Elitos memperkirakan jumlah massa aksi yang tergabung dalam Gebrak ada sebanyak 1.000 orang. Dia juga menyebut dari kelompok Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) berjumlah sekitar 200 orang.
Baca juga : Mengenal Kandidat Kepala Otorita Ibu Kota Baru, Ada Ahok Hingga Tumiyana
“Kalau dari Gebrak 1000, kalau masyarakat sipil dan beberapa kan juga tergabung dalam Gebrak. Nah, memang kita koordinasi (kemarin) dengan kelompok BEM itu sekitar 200-an,” terang Nining melalui sambungan telepon, Kamis (28/10/21).
Di sisi lain, sebanyak 1.955 aparat gabungan turut mengawal jalannya aksi tersebut. Mereka terdiri dari TNI, Polri, dan Satpol PP DKI Jakarta.
“Sejumlah 1.955 personel gabungan TNI-Polri, Pemprov, dan kawat berduri”, ungkap Kasubag Humas Polres Metro Jakarta Pusat, AKP Sam Suharto dalam pesan tertulis.