TIKTAK.ID – Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ganjar Pranowo telah menargetkan bantuan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) sebanyak 15.000 unit pada 2023 mendatang. Ganjar juga memutuskan menambah nilai bantuan RTLH menjadi Rp18 juta untuk material dan Rp2 juta untuk padat karya.
Ganjar mengklaim siap mengentaskan kemiskinan di Jateng melalui program itu. Dia menilai RTLH merupakan bentuk kepedulian Pemerintah untuk masyarakat kategori miskin.
“Karena RTLH itu adalah salah satu bagian yang kita mesti peduli kepada masyarakat, khususnya kategori miskin. Jika kita bicara indikator-indikator kemiskinan, ini barang yang paling bisa cepat digarap,” ujar Ganjar di Gedung Gradhika Bhakti Praja, Kota Semarang, pada Senin (26/12/22), seperti dilansir Beritasatu.com.
Baca juga : Gelar Pertemuan Tertutup degan Ulama Jawa Timur, Prabowo Minta Restu Pilpres 2024
Untuk diketahui, pada tahun ini, Ganjar mampu menyelesaikan target 11.417 bantuan rehabilitasi RTLH. Realisasi target Pemprov Jateng lewat Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (Disperakim) tersebut bahkan mencapai seratus persen.
“Bila kita bicara soal rumah itu kan ada alas, lantai, dan dinding. Kalau itu bagus skornya (indikator pengentasan kemiskinan) pasti naik. Tinggal ditambah jamban, ditambah air, itu akan bisa menjadi lebih bagus lagi,” tutur Ganjar.
Menurut Ganjar, target RTLH pada 2023 nanti juga bakal disandingkan dengan berbagai program dan kolaborasi, supaya maksimal mengentaskan kemiskinan. Dia mencontohkan, dari CSR perusahaan dan penghimpunan zakat dari Baznas.
Baca juga : Anies Dapat Penolakan di Solo, NasDem: Itu Rekayasa Semua
“Terbayangkan enggak, jika itu kita keroyok. Belum kita menggerakan yang lain loh ya, partisipasi masyarakat, CSR, Baznas, filantrop, itu ada banyak sekali. Kemarin juga banyak orang bertemu saya ingin membantu soal itu,” jelas Ganjar.
Ganjar mengaku tak akan berhenti menggerakan program sosial dan pengentasan kemiskinan. Dia menegaskan, dalam hal ini kehadiran Pemerintah sangat penting untuk membantu masyarakat.
“Maka kita tidak akan berhenti untuk itu, maka sebenarnya itu juga akan menurunkan angka kemiskinan yang ada dengan keroyokan,” ucap Ganjar.
Baca juga : Faldo Maldini Soal Isu Jokowi Rombak Kabinet: Rakyat Percaya Beliau
Sekadar informasi, sejak awal kepemimpinan Ganjar pada 2013 lalu, jumlah bantuan RTLH di Jateng terus bertambah. Awalnya rehab RLTH baru direalisasikan 900 unit pada 2013-2014. Setelah itu pada tahun-tahun berikutnya angka rehab jadi berkisar 11.000 unit.
Meski demikian, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), Jawa Tengah sejak dipimpin Ganjar justru menjadi provinsi termiskin di Pulau Jawa karena memiliki Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) per kapita sebesar Rp38,67 juta per tahun atau paling rendah.
Sementara itu, seperti dilansir Kompas, masih menurut data kemiskinan Jateng pada Maret 2022 milik BPS, penduduk miskin Jateng sekitar 3,8 juta orang. Sementara hingga Desember 2022, ada 689.710 atau hampir 700 ribu orang dari mereka termasuk warga dengan kemiskinan ekstrem yang hanya bisa bertahan dengan biaya hidup maksimal Rp10.793 setiap harinya.