TIKTAK.ID – Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mengungkapkan penjualan wholesales (distribusi mobil dari pabrik ke dealer) di 2019 turun sekitar 10 persen dibandingkan 2018.
Sepanjang 2019, penjualan mencapai 1.030.126 unit. Sementara penjualan mobil selama 2018 mencapai 1.151.308 unit. Bahkan tercatat penjualan otomotif 2019 lebih sedikit dari perolehan selama 2016 yang mencapai 1.062.716 unit.
Ketua I Gaikindo, Jongkie D. Sugiarto mengatakan penurunan pasar otomotif dalam negeri tahun lalu imbas pesta demokrasi Pemilihan Presiden pada April 2019 antara Joko Widodo dan Prabowo Subianto.
“Setengah tahun kita cuma mikirin mau nyoblos nomor berapa. Enam bulan pertama 2019 penjualan anjlok 13-14 persen,” ujar Jongkie melalui telepon, melansir CNNIndonesia.com, Rabu (22/1/20).
Semester pertama 2019, menurut Jongkie masih banyak situasi lain yang “menghambat” pertumbuhan industri otomotif. Namun, yang paling utama berkaitan dengan suhu politik. Ia menyebut penjualan otomotif berangsur membaik begitu memasuki semester kedua 2019.
Seperti diketahui, Gaikindo bahkan sempat merevisi target penjualan produk kendaraan pada tahun lalu dari 1,1 juta unit menjadi 1 juta unit.
“Jadi tertolong semester dua mulai recovery, akhirnya minusnya 10 persen,” ucap Jongkie.
Meski begitu, hal ini berbeda dengan ekspor mobil. Walaupun penjualan domestik surut, ekspor mobil dari Tanah Air tumbuh 25,5 persen pada 2019 menjadi 332.023 unit. Pengapalan mobil dalam bentuk utuh 2018 jumlahnya mencapai 264.553 unit.
Baca juga: Tak Sejalan dengan Menteri Kelautan dan Perikanan, Fadli Zon Mulai Berseberangan dengan Prabowo?
“Ekspor memang susah diprediksi, sebab berkaitan dengan prinsipal. Tugas kami hanya mengimbau,” kata Jongkie.
Jongkie mengaku bersyukur dengan kenaikan ekspor pada 2019. Ia pun berharap mobil yang dikirim ke luar negeri bentuknya dapat lebih bervariatif. Ia mengklaim ekspor saat ini hanya mengandalkan Multi Purpose Vehicle (MPV) dan Sport Utility Vehicle (SUV).
“Ya supaya produknya lebih bervariatif, ibaratnya apa lu mau gue ada,” jelas Jongkie.
Untuk aktivitas ekspor, Toyota tercatat masih menjadi pemimpin pasar dengan jumlah pengapalan selama 2019 mencapai 208.500 unit. Sedangkan mobil andalan Toyota Indonesia yang dikirim ke luar negeri di antaranya Fortuner, Vios, Rush, Avanza, dan Kijang Innova.