TIKTAK.ID – Chelsea telah gagal melaju di Piala Liga Inggris, usai kalah adu penalti dari Tottenham Hotspur. Frank Lampard pun mengakui bahwa The Blues kalah dengan perubahan taktik lawan.
Laga Tottenham vs Chelsea berlangsung di Tottenham Hotspur Stadium, pada Rabu (30/9/20) dini hari WIB. Chelsea selaku tim tamu, awalnya berhasil mendominasi pemainan. Mereka mampu unggul duluan di babak pertama lewat Timo Werner.
Namun pada babak kedua situasi berubah. Tim besutan Jose Mourinho malah menjadi dominan dalam permainan dan banyak menebar ancaman ke pertahanan Chelsea. Kemudian Tottenham akhirnya berhasil menyamakan skor menjadi 1-1 di menit ke-84 lewat Erick Lamela dan memaksa ke adu penalti.
Duel adu penalti pun berlangsung sengit. Lima eksekutor Tottenham berhasil menjalankan tugas dengan baik, yaitu Eric Dier, Lamela, Emile Hojbjerg, Lucas Moura, dan Harry Kane.
Mulanya Chelsea sempat mulus di empat penendangnya secara beruntun, yaitu Tammy Abraham, Azpilicueta, Jorginho, dan Emerson. Tetapi Mason Mount, yang menjadi penendang kelima, tembakannya melebar dari gawang. Tottenham pun berhak melaju ke babak perempat final setelah menang 5-4 dalam adu tos-tosan.
“Apa pun bisa terjadi melalui adu penalti. Anda tentu ingin bertahan di kompetisi ini, namun ada banyak hal yang harus bagus. Kami mendominasi babak pertama, tapi permainan berubah, saya sedikit senang,” ujar Lampard seperti dikutip Detik.com dari BBC.
“Mereka bermain panjang di babak kedua, dan berhasil lolos dari tekanan kami. Perubahan jelas dalam taktik dari mereka dan kami perlu meningkatkannya, kami bisa bereaksi lebih baik. Jika kami bisa mendapatkan gol kedua saat memimpin dan menjadi lebih positif, maka hal itu bisa terjadi,” ucap Lampard.
“Kami memang terlihat lelah di akhir yang bisa dimengerti mengingat posisi kami sekarang. Timo Werner bahkan mengalami kram di akhir sehingga dia tidak mengambil penalti,” imbuh Lampard.
Sementara itu, Lampard sendiri menjadi bulan-bulanan kritik warganet. Sebab, Lampard dianggap gagal, padahal musim ini pihak klub sudah mengeluarkan ratusan juta untuk pemain baru. Ia juga dikritik sebagai pelatih arogan, yang mungkin bakal dipecat musim ini jika tidak segera berbenah.