TIKTAK.ID – Wakil Ketua Komisi II DPR dari Fraksi PDIP, Junimart Girsang mengatakan bahwa insiden yang terjadi di Desa Wadas, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah (Jateng) murni merupakan tanggung jawab Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo dan jajarannya.
“Ini murni menjadi tanggung jawab Pemerintah (Daerah), dalam hal ini Gubernur Jateng dan turunannya untuk menyelesaikan,” ujar Junimart, seperti dilansir CNN Indonesia, Kamis (10/2/22).
Junimart pun menilai penyelesaian masalah yang terjadi di Desa Wadas tidak perlu menyeret-nyeret Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Baca juga : Pintu KPK Makin Tertutup untuk Novel Baswedan Cs
“Masak untuk hal demikian ini ada yang meminta Presiden bertanggung jawab,” ucap politikus PDIP tersebut.
Kemudian Junimart menyatakan insiden di Desa Wadas ini bersifat insidental tanpa direncanakan untuk ricuh. Dia pun meyakini masalah ini dapat selesai melalui dialog.
Junimart lantas mengimbau semua pihak agar memahami dasar masalah kekisruhan yang terjadi di Desa Wadas. Dia meminta untuk tidak ada yang langsung membuat konklusi atau menjustifikasi kesalahan kepada pihak-pihak tertentu. Selain itu, Junimart mengajak semua pihak untuk menunggu penjelasan konkret yang sesuai fakta mengenai kekisruhan di Desa Wadas dari Ganjar dan Kapolda Jawa Tengah, Inspektur Jenderal Ahmad Luthfi.
Baca juga : Spekulasi Anyar Duet Puan Maharani-Andika Perkasa untuk Pilpres 2024, Bagaimana Peluangnya?
“Tanggung jawab kita semua sebagai anak bangsa untuk menjaga dan memelihara situasi supaya kondusif,” tutur Junimart.
Seperti diketahui, kini Desa Wadas menjadi sorotan nasional. Pasalnya, pasukan polisi bersenjata dikerahkan ke desa itu pada Selasa (8/2/22) untuk mengawal pengukuran lahan tambang batu andesit proyek Bendungan Bener.
Akan tetapi, ternyata anggota kepolisian tidak hanya mengawal tim Badan Pertanahan Nasional (BPN). Aparat turut menangkap warga Desa Wadas yang dituding memprovokasi penolakan rencana penambangan tersebut. Total sebanyak 67 warga ditangkap, lalu kemarin puluhan warga itu sudah dilepaskan.
Baca juga : Ridwan Kamil: Biaya Pembangunan Istana IKN Capai Rp 2 Triliun ‘Enggak Masuk Akal’
Hal itu pun menuai kritik dari banyak pihak. Sejumlah pihak mendesak polisi dan pejabat terkait agar segera menarik pasukan bersenjata lengkap dari Wadas.
Sementara itu, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meminta maaf atas insiden yang terjadi di Desa Wadas. Ganjar berdalih kehadiran aparat tersebut semata-mata hanya untuk mengukur lahan untuk proyek Bendungan Bener.