TIKTAK.ID – Anggota Komisi III DPR dari Fraksi Partai NasDem, Taufik Basari mengatakan bahwa personel di bidang intelijen saat ini banyak ikut campur dengan meredam suara kritis warga, demi menjaga kekuasaan.
Padahal, pria yang akrab disapa Tobas tersebut menyatakan salah satu tugas utama intelijen yakni memantau dan mencegah tindak pidana terorisme yang mengancam kehidupan masyarakat.
“Kalangan masyarakat menilai intelijen kita lebih fokus untuk meredam gerakan kritis dan kebebasan berpendapat demi menjaga kekuasaan, ketimbang mencegah terjadinya tindak terorisme,” ujar Tobas dalam keterangan pers, pada Jumat (16/12/22), seperti dilansir CNN Indonesia.
Baca juga : Grace PSI Tuding Banyak Kader Partainya yang Hengkang ‘Tak Punya Daya Tahan’
Oleh sebab itu, Tobas mengusulkan revisi UU Nomor 17 Tahun 2011 tentang Intelijen Negara. Tobas menyampaikan hal itu menyusul terjadinya ledakan bom bunuh diri di Polsek Astana Anyar, Bandung, pada pekan lalu.
Tobas pun mengaku banyak menerima masukan dari masyarakat mengenai hal tersebut. Dia juga berharap masukan dan kritik masyarakat mendapat perhatian serius. Dia lantas mengingatkan peran intelijen yaitu sebagai pelindung masyarakat, bukan kekuasaan.
Untuk diketahui, berdasarkan hasil penelitian Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) pada 2022, model pengawasan intelijen merujuk UU Intelijen Negara selama ini tidak memadai dalam mendorong intelijen bekerja profesional dan demokratis.
Baca juga : PDIP Tegas Tolak Presiden 3 Periode Maupun Penundaan Pemilu
Oleh sebab itu, Tobas menegaskan revisi UU Intelejen agar masuk program legislasi nasional (prolegnas) perlu dipertimbangkan.
“Tentu masukan dari masyarakat juga diperlukan dalam mengkaji hal ini, sekaligus untuk memberikan pandangan kritis dan evaluatif terhadap kerja intelijen negara,” tutur Tobas.
Tobas melanjutkan bahwa sebagai Ketua Kelompok Fraksi NasDem di Badan Legislasi DPR, dirinya bakal menyampaikan usulan kepada pimpinan Fraksi NasDem dan anggota Fraksi NasDem, terutama di Komisi I DPR.
Baca juga : Anis Matta Minta Nomor Urut Parpol Dihapus Saat Pemilu 2029, Kenapa?
Sebelumnya, terjadi ledakan akibat bom bunuh diri di Kantor Polsek Astana Anyar, Kota Bandung, Jawa Barat, pada Rabu (7/12/22), sekitar pukul 08.20 WIB. Menurut Kapolrestabes Bandung, Aswin Sipayung, kejadian itu berlangsung saat para anggota Polsek Astana Anyar tengah melaksanakan apel pagi. Ketika itu, seorang laki-laki tiba-tiba masuk ke Mapolsek sambil mengacungkan senjata tajam dan menerobos barisan apel pagi.