TIKTAK.ID – Twitter akan segera meluncurkan fitur edit pada cuitan. Namun ternyata Twitter melengkapi fitur tersebut dengan riwayat edit cuitan untuk menyimpan history pengguna.
Pasalnya, sejumlah pengguna mengkhawatirkan fitur edit bakal menghilangkan jejak digital dari riwayat tweet. Akan tetapi Reverse Engineer, Jane Manchun Wong, telah memastikan bahwa hal itu tidak akan terjadi.
Menurut Manchun Wong, fungsi edit tampaknya punya kualitas “immuteable” alias kekal. Artinya, Twitter bisa membuat tweet yang sama sekali baru saat ada yang diedit, sambil mempertahankan versi tweet sebelumnya.
“Sepertinya pendekatan Twitter untuk Edit Tweet tidak bisa diubah. Misalnya alih-alih mengubah teks Tweet dalam Tweet yang sama (ID yang sama), ia membuat ulang Tweet baru dengan konten yang diubah, bersama dengan daftar Tweet sebelum diedit,” ungkap Manchun Wong, seperti dikutip CNNIndonesia.com dari The Verge.
Namun Manchun Wong tidak memaparkan lebih detail terkait riwayat edit tweet tersebut akan muncul kepada pengguna.
Bila Twitter memang memutuskan untuk membuat riwayat tweet dapat diakses oleh publik, maka hal itu bisa menjadi cara untuk mengatasi kekhawatiran soal potensi penyalahgunaan fitur tersebut. Sebab, sejumlah kritikus menilai fitur edit berpotensi digunakan untuk mengubah catatan publik dan menyesatkan pengguna.
Peneliti aplikasi, Alessandro Paluzzi, sempat mengunggah tangkapan layar dari fitur baru. Dalam satu tangkapan layar, Paluzzi memperlihatkan opsi “Edit Tweet” muncul di menu tiga titik di sisi kanan tweet.
Prosedur tersebut sekilas mirip dengan pembuatan tweet biasa. Hanya saja, kolom itu telah diisi dengan teks tweet yang siap untuk diedit dengan perintah “update”, bukan “tweet”.
Sayangnya tangkapan layar Paluzzi tidak menunjukkan opsi untuk melihat riwayat edit tweet. Twitter sendiri hingga saat ini masih belum mengonfirmasi keberadaan pelacak riwayat tweet yang dimaksud dan kapan siap diluncurkan.
“Tak ada hal lain untuk dibagikan saat ini selain apa yang ada di Tweet dari @TwitterComms dan Tweet dari @JaySullivan, VP of Consumer Product,” terang Jubir Twitter, Anna Hubatsch, dalam pernyataan email, mengutip hindustantimes.