
TIKTAK.ID – Pengacara Farhat Abbas diketahui telah mendirikan partai baru bernama Partai Negeri Daulat Indonesia (Pandai). Dalam partai barunya itu, Farhat menjabat sebagai Ketua Umum.
Menurut Farhat, Partai Pandai lahir dari hilangnya peran pengawasan dan keterwakilan partai-partai yang saat ini ada di DPR. Ia pun menganggap peran tersebut tampak hilang setelah Pemerintah mengesahkan Undang-Undang Cipta Kerja.
“Kita tidak melihat adanya keterwakilan partai-partai pasca-Omnibus [Law] itu, enggak ada keterwakilan. Bahkan hingga kini enggak ada Anggota Dewan yang menentang kebijakan Pemerintah, enggak ada, karena mereka adalah bagian [kekuasaan] itu,” ujar Farhat, seperti dilansir CNN Indonesia, Selasa (10/8/21).
Baca juga : Ternyata ini Alasan Kenapa Bukan Jokowi Sendiri yang Umumkan Perpanjangan PPKM
Untuk diketahui, deklarasi berdirinya Partai Pandai sudah dilakukan pada awal Oktober 2020 silam. Partai Pandai memiliki visi berserikat menuju Indonesia berdaulat.
“Kita mendirikan Partai Pandai murni dari anak bangsa. Kita mendirikan partai yang organik, mandiri, dan berdaulat. Kita juga mengusung sistem partai organik yang sifatnya kedaerahan dan lokal,” terang Farhat.
Farhat menjelaskan, terdapat lima misi yang diusung partai ini. Mulai dari menjadi peserta Pemilu, mendorong pemerataan dan pembangunan yang berkelanjutan, hingga menjamin kebebasan beragama.
Baca juga : Jokowi Senang Investor Pasar Modal Didominasi Kaum Milenial
Farhat mengatakan bahwa struktur kepengurusan Partai Pandai sudah tersebar di sebanyak 30 Provinsi di Indonesia. Akan tetapi, ia menyebut kepengurusan di tingkat kabupaten/kota baru mencapai 75 persen.
Lebih lanjut, sejumlah tokoh disebut menjabat dalam struktur pimpinan pusat partai. Pengacara Elza Syarief menjabat sebagai Wakil Ketua Umum, Megi sebagai Bendahara umum, dan dr Louis Owen mengisi jabatan sebagai Sekretaris Jendral (Sekjen). Louis Owen sendiri sempat terjerat kasus dugaan penyebaran berita bohong hingga membuat keonaran terkait Covid-19.
“Kita juga memperjuangkan keterwakilan perempuan, jadi kita berharap bisa dilirik perempuan dan ibu-ibu di Indonesia,” ungkap Farhat.
Baca juga : Geram 34 TKA China Masuk Indonesia Saat PPKM, Demokrat: Pemerintah Main-main dengan Nyawa Rakyat
Sekadar informasi, Farhat adalah advokat yang kerap menuai kontroversi, baik melalui kehidupan pribadi maupun kasus-kasus yang ditanganinya.
Pada 2019, Farhat pernah menjadi salah satu Jubir di Tim Kampanye Nasional pasangan Jokowi-Ma’ruf Amin dan terdaftar sebagai caleg PKB dari Jawa Barat.