
TIKTAK.ID – Politisi Partai Gelora, Fahri Hamzah, ikut geram dengan eskalasi kekerasan yang meningkat di Masjid Al Aqsa, Palestina, akhir-akhir ini. Mantan Wakil Ketua DPR RI tersebut lantas mempertanyakan peran Indonesia untuk melakukan pembelaan bagi Palestina.
“Masa sih negara besar seperti Indonesia enggak bisa berbuat apa-apa bagi orang-orang yang ditindas di Palestina,” cuit Fahri melalui akun Twitter @Fahrihamzah, pada Selasa (19/4/22), seperti dilansir Republika.co.id.
Kemudian Fahri mengingatkan Pemerintah bahwa Founding Fathers seperti Bung Karno telah berjanji jika kemerdekaan dan keselamatan bangsa Palestina merupakan utang bangsa Indonesia yang harus dibayar.
Baca juga : Perbandingan Kekayaan Prabowo vs Luhut, Siapa Lebih Tajir?
Untuk diketahui, Indonesia memang punya utang sejarah kepada bangsa Palestina. Pasalnya, Palestina adalah salah satu negara pertama yang mengakui Indonesia sebagai negara merdeka secara de facto —bahkan sebelum Indonesia memproklamasikan diri merdeka 17 Agustus 1945— pada 6 September 1944 silam. Pengakuan tersebut pun disebarluaskan ke seluruh dunia oleh seorang mufti besar Palestina, Syekh Muhammad Amin Al-Husaini.
Pengakuan negeri Muslim itulah yang membuat Bung Karno kerap menyuarakan kemerdekaan Palestina melalui panggung internasional. Bahkan Bung Karno tidak ragu berkonfrontasi dengan komunitas internasional demi kemerdekaan Palestina.
”Selama kemerdekaan bangsa Palestina belum diserahkan kepada orang-orang Palestina, maka selama itulah bangsa Indonesia akan berdiri menantang penjajahan Israel,” tegas Bung Karno dalam salah satu pidatonya.
Baca juga : Densus 88 Ungkap Rencana Jaringan NII Gulingkan Jokowi sebelum 2024
Lebih lanjut, Fahri mengklaim ingin mengirim pasukan untuk melihat kejahatan Israel. Dia menilai peran Indonesia bisa menaikkan negeri ini di dunia.
“Melihat kejahatan Israel di timeline, rasanya ingin kirim pasukan. Ayo pak @prabowo dan Pak @fadlizon bantuin. Bilangin bos, kalau mau melawan kezaliman yang agak berbobot dikit lah, supaya naik kelas. Laksanakan sila ke-2 Pancasila dan tujuan negara mewujudkan perdamaian dunia,” tutur Fahri.
Perlu diketahui, dua warga Palestina dilaporkan terluka dan dalam kondisi kritis akibat diserang pasukan Israel di Tepi Barat, pada Senin (18/4/22). Perlawanan warga terhadap aparat Israel itu terjadi ketika operasi penangkapan di Desa Yamun, barat Kota Jenin, Tepi Barat.
Baca juga : Politikus Demokrat Dukung Amien Rais Desak Jokowi Pecat Luhut
Berdasarkan keterangan militer Israel, operasi penangkapan tersebut disambut oleh puluhan warga Palestina dengan lemparan batu dan bahan peledak. Kemudian tentara Israel membalas dengan tembakan amunisi aktif.
Akan tetapi, kantor berita Palestina WAFA yang mengutip aparat keamanan menyatakan bahwa militer Israel masuk secara paksa, lalu menggeledah dan mengobrak-abrik sejumlah rumah di Desa Yamun. Hal itu pun memicu konfrontasi dengan warga setempat.