
TIKTAK.ID – Mantan Wakil Ketua DPR RI, Fahri Hamzah mengatakan bahwa standar etika pejabat pada saat ini sudah mulai menurun. Dia menilai pejabat tersebut tidak dapat membedakan antara persoalan negara dan pribadi.
“Standar etika pejabat negara menurun. Tidak mampu membedakan mana negara mana pasar, mana pribadi mana publik dan mana yang boleh dan mana yang tidak boleh dalam jabatan”, cuit Fahri melalui akun Twitter resminya, @Fahrihamzah, seperti dilansir Sindonews.com, Minggu (07/11/21).
Menurut Fahri, jubir-jubir saat ini berkeliaran tanpa pengetahuan dan tidak dapat membedakan antara lembaga dan individu.
Baca juga : Sandiaga Ungkap Harga Tiket World Superbike
“Jubir-jubir berkeliaran tanpa ada pengetahuan. Tambah runyam pengertian, tidak paham mana institusi dan mana personal,” ungkap Wakil Ketua Umum DPN Partai Gelora tersebut.
Fahri tidak menyampaikan secara gamblang cuitan itu ditujukan untuk siapa. Akan tetapi, saat ini yang sedang menjadi perbincangan publik yakni informasi mengenai bisnis PCR Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan. Sejumlah pihak menduga Luhut mempunyai saham di PT Genomik Solidaritas Indonesia (GSI) yang menjalankan usaha PCR.
Kemudian Juru Bicara Luhut, Jodi Mahardi membenarkan adanya kepemilikan saham di PT GSI. Namun dia mengklaim Luhut tak pernah sedikit pun mengambil keuntungan pribadi dari bisnis yang dijalankan PT GSI.
Baca juga : Menyoal Kisruh Anggaran Formula-E yang Kini Diperiksa KPK
Jodi mengatakan partisipasi yang diberikan melalui Toba Bumi Energi adalah wujud bantuan yang diinisiasi oleh rekan-rekannya dari Grup Indika, Adaro, Northstar, dan lain-lain untuk membantu penyediaan fasilitas tes COVID-19 dengan kapasitas yang besar. Dia pun menilai bantuan melalui perusahaan itu menjadi upaya keterbukaan yang dilakukan sejak awal.
Sementara itu, Luhut juga turut menepis tudingan bahwa dirinya mengambil untung atas bisnis yang dijalankan oleh PT GSI dan menyebutkan perannya dalam membantu penyediaan tes Covid-19 dalam skala besar.
“Sejujurnya saya tidak pernah terbiasa untuk pamer untuk melaporkan atau menunjukkan segala bentuk perbuatan yang bersifat donasi seperti ini. Sebab, bagi saya jika tangan kanan memberi, maka tangan kiri tak perlu tahu,” tegas Luhut lewat unggahan Instagram story pribadinya, dikutip Jumat (5/11/21).