
TIKTAK.ID – Presiden Joko Widodo (Jokowi) diketahui kembali menegaskan sikapnya tegak lurus terhadap amanat Reformasi 1998 dan Konstitusional UUD 1945, terkait dengan masa jabatan Presiden Indonesia.
Jokowi secara tegas menyatakan menolak munculnya wacana soal masa jabatan Presiden selama tiga periode.
“Mengingatkan kembali, Presiden Joko Widodo tegak lurus terhadap Konstitusi UUD 1945 dan setia terhadap Reformasi 1998. Hal itu sesuai dengan Pasal 7 UUD 1945 amandemen ke-1,” ujar Staf Khusus Presiden Bidang Komunikasi, M. Fadjroel Rachman melalui keterangan tertulisnya, Jakarta, Sabtu (19/6/21), seperti dilansir Sindonews.com.
Baca juga : Jokowi-Prabowo 2024, Cebong-Kampret Bersatu Lawan Kotak Kosong
Untuk diketahui, bunyi Pasal 7 amandemen ke-1 adalah “Presiden dan Wakil Presiden memegang jabatannya selama masa lima tahun, dan sesudahnya dapat dipilih kembali dalam jabatan yang sama, hanya untuk satu kali masa jabatan”.
Kemudian Fadjroel mengutip perkataan Jokowi, bahwa munculnya isu Presiden tiga periode tersebut hanya ingin mencari muka dan menjerumuskan.
“Penegasan Presiden Jokowi yang menolak wacana presiden 3 periode, pertama pada 12/2/2019 silam. Ada yang bicara presiden dipilih 3 periode itu, ada 3 (motif) menurut saya. Satu, ingin menampar muka saya, yang kedua ingin cari muka, padahal saya sudah memiliki muka, dan yang ketiga ingin menjerumuskan, itu saja,” ucap Fadjroel mengutip pernyataan Jokowi ketika itu.
Baca juga : Ketum Golkar Minta Kader Aktif Menangkan Pemilu 2024: Sekarang Waktunya Perang
Menurut Fadjroel, Jokowi memastikan tidak ada niat ataupun minat terkait Presiden tiga periode. Oleh sebab itu, lanjutnya, Jokowi berharap agar seluruh pihak tidak perlu menggoreng-goreng isu tersebut.
Sebab, Fadjroel mengatakan Pemerintah Indonesia dewasa ini sedang fokus dan berupaya keras untuk menangani Pandemi Covid-19 dan pemulihan ekonomi nasional.
“Yang kedua, pada 15/3/2021, saya tidak ada niat. Tidak pula berminat untuk menjadi presiden 3 periode. Konstitusi mengamanahkan 2 periode, sehingga itu yang harus kita jaga bersama. Janganlah membuat gaduh baru. Apalagi kita sekarang ini tengah fokus pada penanganan pandemi Covid-19,” tegas Fadjroel.
Baca juga : Sultan Tanggapi Ganjar Soal Berbagi Faskes
Sekadar informasi, belakangan ini muncul sejumlah orang yang membentuk relawan JokPro. Relawan tersebut hendak mengusung Jokowi dan Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto untuk maju dalam bursa Pilpres 2024 mendatang.