
TIKTAK.ID – Bayi yang baru lahir masih rentan terhadap berbagai jenis infeksi dan risiko penyakit. Pasalnya, sistem kekebalan tubuh mereka belum cukup sempurna untuk melawan virus yang masuk ke tubuh mereka, termasuk infeksi virus Corona (Covid-19).
Diketahui beberapa waktu lalu, seorang bayi berusia 40 hari meninggal dunia karena virus Corona yang diduga tertular dari penjenguknya. Bahkan kejadian bayi tertular Corona dari penjenguk bukan hanya sekali terjadi, sudah ada beberapa kasus bayi terinfeksi Covid-19 dari orang lain.
Ketika orang tua dan bayi pulang dari rumah sakit, akan berisiko dikunjungi oleh kerabat. Oleh karena itu, di masa pandemi virus Corona, orang tua dengan bayi baru lahir harus menentukan apa yang aman ketika mengizinkan kerabat atau keluarga besar menjenguk bayi.
Dilansir Detik.com, berikut ini etika menjenguk bayi di tengah pandemi Covid-19.
1. Memahami risiko bayi
Sebelum memutuskan berkunjung, sebaiknya kerabat mempertimbangkan faktor apa pun yang bisa menempatkan bayi dalam risiko tinggi. Hal itu termasuk bayi yang lahir prematur, berat badan lahir bayi rendah, serta gangguan neurologis atau masalah daya tahan tubuh. Jika bayi mengalami salah satu dari kondisi tersebut, sebaiknya tidak usah dijenguk.
2. Waktu menjenguk
Kepala Divisi Penyakit Menular Anak di Stony Brook Children’s Hospital, Sharon Nachman, MD, menyebut bayi baru lahir rentan terhadap infeksi atau penyakit dalam enam minggu pertama setelah lahir. Oleh sebab itu, sebaiknya membatasi dulu kunjungan selama waktu tersebut.
“Kami sering memberi tahu keluarga untuk membatasi kunjungan selama waktu tersebut,” ujar Sharon dikutip dari Mommy Bites.
3. Durasi menjenguk
Disarankan untuk tidak terlalu lama dalam menjenguk bayi. Durasi singkat antara 5-10 menit rasanya sudah cukup.
Selain menghindari berada di dalam ruangan bersama bayi baru lahir terlalu lama, sebaiknya juga membatasi jumlah penjenguk bayi. Lebih baik hanya satu orang atau tak lebih dari 2-3 kunjungan dalam satu hari. Orang tua pun harus membatasi kunjungan agar kerabat tidak datang setiap hari.
4. Tidak menyentuh bayi
Ketika menjenguk, pengunjung tak perlu menyentuh apalagi mencium bayi.
Jika memiliki bayi baru lahir, kerabat diharapkan menunjukkan kasih sayangnya tanpa menyentuh atau mencium bayi, serta tetap menjaga jarak aman minimal 1 meter.
5. Menjaga jarak
Sebagai penjenguk, jaga jarak aman dengan bayi, setidaknya 1,5 sampai 2 meter. Orang tua juga sebaiknya menambah perlindungan, misalnya menggunakan jendela kaca sebagai pemisah jarak.
Kemudian setiap orang, baik di dalam maupun di luar rumah, harus mengenakan masker. Orang tua bisa meminta orang yang hendak menyentuh bayi untuk mencuci tangan daripada memakai sarung tangan. Sebab, sarung tangan cenderung memiliki risiko kontaminasi silang.