TIKTAK.ID – Varian baru Covid-19 mulai menyebar ke sejumlah negara di Eropa. Virus yang pertama kali dideteksi di Inggris ini, kini mulai masuk ke Spanyol.
Dilansir dari BBC, Sabtu (26/12/20), Pemerintah Spanyol mengonfirmasi empat kasus varian Covid-19 terbaru yang disebut lebih mudah menular dibandingkan Covid-19 yang pertama kali ditemukan di Wuhan, China akhir tahun lalu.
Keempat kasus Covid-19 varian baru di Madrid, Spanyol itu terkait dengan perjalanan penderita ke Inggris baru-baru ini, kata Wakil Kepala Kesehatan Regional Madrid.
Negara Eropa lainnya, seperti Prancis, Denmark, Belanda, dan Italia juga telah melaporkan kasus yang sama dalam beberapa hari terakhir.
Detail yang diberikan seminggu yang lalu dari varian baru di Inggris memicu pembatasan perjalanan lusinan negara Eropa.
Para ilmuwan mengatakan varian baru jauh lebih mudah menular daripada jenis sebelumnya, tetapi belum tentu lebih berbahaya bagi mereka yang terinfeksi.
Wakil Kepala Kesehatan Regional Madrid, Antonio Zapatero mengatakan kasus yang dikonfirmasi melibatkan tiga kerabat seorang pria yang terbang dari Inggris pada Kamis kemarin.
Kasus keempat menyangkut pria lain, juga melakukan perjalanan dari Inggris.
Zapatero mengatakan tidak ada pasien yang sakit parah dan “tidak perlu khawatir”.
Dia mengatakan ada tiga kasus yang diduga dampak lebih lanjut dari varian baru tersebut, meskipun hasil tes belum akan siap sebelum Selasa atau Rabu besok.
Berita tentang kasus di Spanyol terjadi hanya beberapa jam setelah Prancis mengonfirmasi pasien pertamanya yang diketahui terinfeksi varian baru Covid-19.
Kementerian Kesehatan Prancis mengatakan orang itu adalah warga negara Prancis di pusat kota Tours yang tiba dari London pada 19 Desember.
Kementerian tersebut mengatakan pria itu, yang telah menetap di Inggris, tidak menunjukkan gejala apa pun, dan saat ini melakukan isolasi mandiri di rumahnya.
Prancis menutup perbatasannya dengan Inggris setelah varian baru itu dikonfirmasi namun kemudian mengakhiri larangannya untuk warga negara UE pada Rabu kemarin, dan mengharuskan mereka yang akan bepergian untuk dinyatakan negatif lebih dulu melalui tes.
Tak hanya Eropa, negara lain juga telah melaporkan kasus varian baru tersebut: pada Jumat kemarin, Jepang mengonfirmasi lima infeksi pada penumpang yang semuanya tiba dari Inggris, sementara kasus di Denmark, Jerman, Italia, Belanda dan Australia telah dilaporkan sebelumnya.
Varian baru pertama kali terdeteksi di Inggris selatan pada bulan September lalu. Hal ini dituding akibat peningkatan sangat tajam infeksi positif dalam beberapa pekan terakhir di London, Inggris tenggara dan Inggris timur.
Sekitar dua pertiga orang yang dites positif di area ini menderita varian baru -tetapi ini hanya perkiraan, kata Kantor Statistik Nasional (ONS).
Namun, belum ada bukti bahwa varian baru itu lebih mematikan, dan vaksin terkemuka yang dikembangkan dalam beberapa bulan terakhir masih bisa efektif, kata para ahli.