TIKTAK.ID – Beijing menyebut Parlemen Eropa “munafik”, setelah Parlemen mengeluarkan resolusi untuk memberi sanksi kepada penjabat China atas perlakuan mereka kepada minotitas Uighur, seperti yang dilaporkan France24, Jumat (20/12/19).
Beijing dalam beberapa tahun terakhir mendapat kecaman internasional akibat kasus Uighur. Rezim ini dituduh telah membuat kamp-kamp khusus warga Uighur dan kini sekitar satu juta warga Uighur dan minoritas etnis lain berada di kamp-kamp pengasingan di Barat Laut Xinjiang.
Baca juga: Jaksa Agung Bolivia Perintahkan Polisi Tangkap Mantan Presiden Morales
Sehari sebelumnya, Anggota Parlemen Eropa mengatakan bahwa catatan Hak Asasi Manusia China terus memburuk dalam satu tahun terakhir. Parlemen menyerukan agar Beijing mengakhiri praktik penahanan sewenang-wenang tanpa tuduhan, persidangan atau hukuman.
Merespons keputusan “munafik” itu, Beijing meminta Parlemen Eropa meninggalkan standard ganda mereka soal anti-terorisme dan berhenti mencampuri urusan dalam negeri China.
“Orang-orang Xinjiang dan China lebih berhak berbicara (tentang situasi di Xinjiang) daripada mereka yang jauh di Eropa, yang belum pernah ke Xinjiang,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Geng Shuang.
Parlemen Eropa menyatakan sanksi akan menyasar dan membekukan aset pejabat China yang bertanggung jawab atas pelanggaran HAM berat di Xinjiang.
Halaman selanjutnya…