TIKTAK.ID – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir, mengaku bahwa pihaknya sudah membentuk Holding BUMN Industri Pertahanan pada 12 Januari 2022. Erick mengatakan ada sejumlah BUMN yang masuk ke dalam DEFEND ID, nama resmi Holding BUMN Industri Pertahanan, yakni PT LEN Industri, PT PAL, PT Dahana, PT Dirgantara Indonesia, dan PT Pindad.
Di dalam rapat kerja dengan Komisi VI DPR RI, Erick pun memaparkan urgensi pembentukan Holding BUMN Industri Pertahanan.
“Saat ini kita tidak terus terjebak kepada hardware lagi karena apa? Industri defense ke depan itu merupakan industri dari pada software-nya,” terang Erick melalui siaran langsung di kanal YouTube Komisi VI DPR RI, Selasa (25/1/22), seperti dilansir CNBC Indonesia.
Baca juga : Jadwal Resmi Pemilu 2024 Bergeser Maju ke 14 Februari, PKS: Apa Karena 212?
Untuk itu, Erick menyatakan telah berdiskusi dengan Menteri Pertahanan, Letnan Jenderal TNI (Purn.) Prabowo Subianto untuk membuat roadmap (peta jalan) jangka panjang industri pertahanan selama 10-20 tahun ke depan. Dia mengklaim hal itu bertujuan ada keberpihakan terhadap industri dalam negeri dengan wujud Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN).
“Supaya kita jangan dalam arti membeli produk-produk yang ada tentu di defense kita tak juga TKDN-nya dilakukan,” ucap Erick.
“Nah hal ini sudah kita sinkronisasi. Kita juga bersepakat untuk industri pertahanan ini 40% TKDN-nya sampai 2025 kalau tidak salah,” imbuh Erick.
Baca juga : Waketum Nasdem Klaim Belum Ada Kesepakatan Politik dengan Anies Baswedan
Kemudian Erick menyebut ada sejumlah kendala mengenai penggunaan produk industri pertahanan luar negeri saat berkaitan dengan perawatan hingga software.
“Itu dikunci, yang akhirnya kita harus kembali lagi pada penjual,” terang Erick.
“Ini yang juga akan kita perbaiki, bagaimana di industri pertahanan ini kita dapat menjadi sinkronisasi. Dengan begitu, ada solusi sama seperti tadi yang kita lakukan dengan kementerian lain,” sambung Erick.
Baca juga : Soal Pelaporan Gibran-Kaesang ke KPK, Eks Aktivis 98 Minta Relawan Jokowi Mania Tak Baper
Sekadar informasi, PT Len Industri sebagai induk holding Defend ID punya seluruh saham Seri B dari keempat anggota holding Defend ID. Pemerintah sendiri memiliki 1 lembar saham Seri A Dwiwarna keempat perusahaan tersebut dan 100 persen saham Len.
Sementara itu, Direktur Utama PT Len Industri, Bobby Rasyidin mengaku proses holding BUMN pertahanan tak akan menyebabkan perubahan pengendalian negara terhadap anggota holding.
“Negara tetap memegang kontrol, baik secara langsung lewat kepemilikan saham Seri A Dwiwarna maupun secara tidak langsung melalui Len,” ungkapnya, Sabtu (22/1/22), mengutip Liputan6.