
TIKTAK.ID – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir mengatakan mulai kebanyakan tugas. Menurutnya, hal ini tak lepas dari perannya sebagai Ketua Pelaksana Komite Penanganan Covid-19 serta Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).
Kedua peran itu diberikan langsung oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi). Hal itu diungkapkannya ketika telat menghadiri sebuah acara.
“Saya mohon maaf telat, karena tugasnya sudah mulai kebanyakan, saya dapat tugas sebagai Ketua Pelaksana Pencegahan Covid-19 dan PEN. Meski ini tugas yang sangat berat, tapi saya menjalani secara serius,” ujar Erick, seperti dilansir CNNIndonesia.com, Kamis (30/7/20).
Baca juga : Laut China Selatan Memanas, Menlu Retno Peringatkan Tiongkok
Sebelumnya, Jokowi menunjuk Erick sebagai Menteri BUMN pada 23 Oktober 2019. Saat itu, Erick menggantikan Rini Soemarno.
Jokowi pun menitipkan reformasi birokrasi dan transformasi perusahaan pelat merah itu kepada Erick. Jokowi berharap BUMN tidak melulu tersandung kasus, melainkan menorehkan prestasi, peningkatan daya saing, dan tentunya berkontribusi bagi perekonomian nasional.
Meski secara tugas cukup berat, tetapi sebenarnya Jokowi sudah memberikan “bantuan” kepada Erick. Ia memberikan Erick dua wakil untuk membantunya, yakni Wakil Menteri BUMN I, Budi Gunadi Sadikin dan Wakil Menteri BUMN II, Kartika Wirjoatmodjo. Keduanya pun disebut memiliki latar belakang yang kuat dalam bidang keuangan karena bertahun-tahun menjadi bankir.
Baca juga : Terkait Buron Kakap Djoko Tjandra, ICW Minta Jokowi Copot Kepala BIN Budi Gunawan
Tidak hanya dua wakil, Erick juga memiliki empat staf khusus. Di antaranya Muhammad Ikhsan, Nanang Pamuji, Arya Sinulingga, dan Anhar Adel, yang memiliki latar belakang yang berbeda-beda. Mulai dari akademisi hingga politisi. Erick juga memiliki satu sekretaris kementerian, tiga deputi, dan tiga staf ahli, yang membantu kerja Erick di Kementerian BUMN.
Namun sejak pandemi virus Corona (Covid-19), Jokowi memberi tugas baru kepada Erick, menjadi Ketua Pelaksana Komite Penanganan Covid-19 dan PEN. Jokowi menunjuk Erick karena ingin penanganan dampak pandemi Corona benar-benar serius dan cepat.
Jokowi memerintahkan Erick untuk melaksanakan kebijakan penanganan dampak pandemi Corona, baik di sektor kesehatan maupun ekonomi, dan keduanya harus seimbang. Pasalnya, Jokowi mewanti-wanti potensi puncak virus pada kuartal III 2020. Periode tersebut diharapkan dapat menjadi momentum peningkatan ekonomi dalam negeri agar terhindar dari resesi ekonomi.