TIKTAK.ID – Partai Demokrat mengendus adanya rencana membangun kekuatan politik besar antara PDIP dan Partai Gerindra. Hal itu terlihat dari pertarungan politik pemilihan Wagub DKI di DPRD Jakarta.
Politikus Demokrat, Andi Arief menyayangkan bersatunya PDIP dan Gerindra. Ia menilai hal itu tidak etis, apalagi dengan membangun kekuatan itu di tengah Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang juga kader PDIP masih berkuasa.
“Tahun 2024 masih lama, tapi PDIP dan Gerindra memulai genderang bersatu dari sekarang. Itu hal biasa, meski tak elok karena Pak Jokowi kekuasaannya berusia muda di jabatan kedua. Perang pertama dimulai saat pemilihan Cawagub DKI, tidak mungkin Demokrat mendukung koalisi Gerindra dan PDIP,” ujar Andi, dilansir Merdeka.com, Jumat (28/2/20).
Baca juga: Demokrat Nilai Cara Jokowi ‘Manjakan’ Influencer dan ‘Beri Makan’ Buzzer Tidak Tepat
Andi pun menegaskan, Demokrat tidak ada keinginan bergabung dengan koalisi Gerindra dan PDIP yang telah memulai membangun kekuatan dari sekarang. Alasannya, lanjut Andi, hal itu menutup peluang Demokrat. Ia menyatakan koalisi tersebut akan menjadi lawan permanen Demokrat sampai 2024.
Selain itu, Andi mengungkapkan bahwa Demokrat akan menjegal jalan koalisi PDIP dan Gerindra. Ia menuturkan, salah satu caranya dengan membangun kekuatan politik dengan parpol lain juga.
“Partai Demokrat akan bekerjasama dengan partai-partai lain di luar dua partai itu,” kata Andi.
Halaman selanjutnya…