TIKTAK.ID – Bos Tesla dan SpaceX, Elon Musk, saat ini sedang berusaha membeli seluruh saham Twitter dengan tawaran sebesar Rp620 triliun. Bila pimpinan Twitter setuju dan Musk menguasai aplikasi tersebut, maka kemungkinan bakal ada perubahan drastis di Twitter.
Dalam konferensi TED, Musk sempat mengungkapkan alasannya membeli Twitter. Dia mengklaim hal itu bukan terkait dengan bisnis atau ekonomi, melainkan untuk memastikan Twitter akan tetap menjadi platform tepercaya untuk demokrasi.
“Ini bukan soal cara untuk menghasilkan uang. Intuisiku yang kuat adalah memiliki platform publik yang dipercaya dengan maksimal dan inklusif secara luas. Hal ini sangat penting untuk masa depan peradaban,” terang Musk, seperti dikutip detikINET dari CNN.
Musk menganggap Twitter masih kurang dalam hal kebebasan berbicara. Dia pun menyebut moderasi konten Twitter juga harus lebih transparan ketimbang saat ini. Musk menjelaskan, prinsip kebebasan berbicara sebenarnya sederhana saja.
“Apakah seseorang yang kalian tidak suka dimungkinkan membicarakan sesuatu yang juga kalian tidak suka? Bila demikian, maka kita punya kebebasan berbicara,” ucap Musk.
Musk menilai bila suatu cuitan memang kontroversial, mungkin memang tak seharusnya dipromosikan oleh Twitter. Namun dia menyatakan menghapus suatu cuitan harus dilakukan dengan sangat hati-hati, demikian pula dengan pemblokiran permanen.
Meski begitu, Musk mengakui bahwa walaupun dia akhirnya dapat mengakuisisi Twitter, tetap saja bakal ada kemungkinan kesalahan.
“Kupikir setiap orang nantinya masih akan tetap menyalahkanku untuk semuanya. Jika aku mengakuisisi Twitter dan ada sesuatu yang salah, maka itu menjadi kesalahanku, 100%. Kupikir akan ada sejumlah error,” tutur Musk.
Musk sendiri merasa pesimis tawarannya akan diterima oleh pihak Twitter. Oleh sebab itu, dia mengaku sudah punya plan B. Namun Musk tidak menjelaskan seperti apa plan B yang dia maksud.
Dalam kesempatan lain, Musk berjanji jika dirinya berhasil mencaplok seluruh saham Twitter, maka dewan direksi tidak akan memperoleh kompensasi atau bonus selamanya.
“Gaji dewan direksi akan menjadi US$0 jika tawaran Saya berhasil. Jadi sekitar US$3 juta per tahun disimpan di sana,” cuit Musk melalui akun twitter pribadinya, mengutip CNBCIndonesia.com, Selasa (19/4/22).