
TIKTAK.ID – Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi diketahui curhat kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengenai sulitnya Menteri Keuangan Sri Mulyani mengalokasikan anggaran dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) untuk pembangunan Jalan Tol Binjai-Langsa Seksi I Binjai-Stabat. Edy menyampaikan hal itu melalui acara peresmian jalan tol tersebut yang dihadiri oleh Jokowi.
“Saya tidak tahu, Ibu Sri Mulyani begitu sulit menganggarkan, dan kami mendengar itu berkali-kali. Termasuk Pak Basuki yang selalu membahas ini,” ungkap Edy dalam pidato acara peresmian Jalan Tol Binjai-Stabat, Kabupaten Langkat yang disiarkan lewat YouTube Sekretariat Presiden, Jumat (4/2/22), seperti dilansir CNN Indonesia.
Meski begitu, Edy mengucapkan terima kasih atas dukungan Pemerintah Pusat, sehingga proses pembangunan jalan bebas hambatan di Sumatera Utara dapat selesai. Dia pun meyakini bahwa tol tersebut mampu mempercepat waktu tempuh dari Medan ke Stabat.
Baca juga : Soal Ide Duet Prabowo-Cak Imin, Gerindra Sulsel: Kami Tunduk dan Patuh
“Stabat yang pastinya dari Medan ke Stabat 2,5 jam, tapi sekarang ini menjadi 45 menit. Kemudian rakyat Langkat- Stabat untuk menuju Kualanamu, 2,5 sampai tiga jam, saat ini dengan ini diberlakukan kami hanya tinggal satu jam,” ucap Edy.
Sri Mulyani sendiri ikut hadir dalam acara itu. Dia menyaksikan penandatanganan Letter of Commitment (LoC) yang menandakan bentuk komitmen para penerima Penyertaan Modal Negara (PMN) atau investasi Pemerintah melalui Lembaga Manajemen Aset (LMAN) bisa digunakan sesuai indikator kinerja.
Sebelumnya, Sri Mulyani pernah mengakui kalau dirinya memang kerap dianggap pelit oleh sejumlah menteri. Dia mengatakan kerap menerima keluhan dari menteri-menteri lain yang merasa anggaran Kementerian/Lembaga (K/L) masih kurang dan minta untuk terus ditambah.
Baca juga : Ainun Najib, Kader NU yang Pernah Kritik Keras Jokowi Soal Pandemi
Padahal, Sri Mulyani menyatakan dalam pengalokasian anggaran belanja tiap K/L, dirinya telah memperhitungkan dengan saksama.
“Kalau lagi sidang Kabinet, tapi enggak di depan Presiden, biasanya waktu makan siang, setiap menteri selalu bilang kurang anggarannya, minta ditambah. Padahal sebagian besar sudah didelegasikan ke daerah, padahal sebaiknya jangan bertumpuk-tumpuk kalau ada programnya di daerah,” ucap Sri Mulyani di Hotel Sahid, Jakarta, mengutip Okezone.com.