TIKTAK.ID – Tokoh nasional Rizal Ramli (RR) menegaskan, salah satu tujuan kemerdekaan kita adalah “mencerdaskan kehidupan bangsa”.
”Sehingga penggunaan buzzeRP oleh pejabat secara massif, menggunakan logika bodoh dan bahasa-bahasa vulgar atau kasar, adalah upaya pembodohan bangsa, dan bertentangan dengan cita-cita kemerdekaan,” tegas RR, mantan Menko Ekuin di era Gus Dur tersebut.
RR merespons pernyataan Prof Haedar Nashir yang menyatakan bahwa para buzzer tak bertanggung jawab dan menjadi musuh pers. Hal itu disampaikan Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah itu saat menyambut Hari Pers Nasional, 9 Februari 2021.
”Musuh terbesar Pers saat ini adalah para buzzer media sosial, ” kata Haedar Nashir.
“Selamat Hari Pers Nasional. Jadikan momentum bersejerahah ini dunia pers sebagai kekuatan yang mencerdaskan sekaligus menjadi media checks and balances dalam kehidupan berbangsa dan bernegara,” pesannya dalam keterangan tertulis yang diterima PWMU.CO, Selasa (9/2/21).
Haedar Nashir menegaskan, dalam usaha mencerdaskan bangsa, fungsi pers—yaitu media cetak, televisi, radio, dan kini media online—niscaya menjadi pranata sosial yang mengedukasi elite dan warga bangsa agar menjadi insan yang berpikir jernih, objektif, moderat, cerdas, beretika, dan berdaya kritis.
Baca juga : Pengamat Soal Isu Kudeta Demokrat: Playing Victim, Sok Dizalimi
Menanggapi hal tersebut, RR menyatakan bahwa para analis sebenarnya sudah sering mengingatkan bahwa pers nasional dihancurkan dan dirusak oleh para buzzer bayaran yang penuh kepalsuan, yang menjustifikasi logika kekuasaan yang otoriter, kotor, bodoh, dan tak beradab.
Haalaman selanjutnya…