
TIKTAK.ID – Ledakan hebat yang diikuti dengan tembakan sporadis menghantam Ibu Kota Afghanistan, Kabul, di dekat “Zona Hijau” yang dijaga ketat, sebuah area yang menampung gedung-gedung Pemerintah dan Kedutaan asing, pada Selasa (3/8/21) kata para pejabat.
Seorang pejabat senior keamanan mengatakan ledakan pertama, yang terjadi tepat setelah pukul 8 malam waktu setempat, tampaknya disebabkan oleh sebuah bom mobil dan sasarannya adalah rumah pejabat menteri pertahanan dan kediaman seorang anggota parlemen yang bersebelahan.
Menteri Pertahanan, Bismillah Mohammadi mengatakan tidak ada luka pada dirinya dan anggota keluarganya tetapi beberapa penjaga keamanannya terluka, seperti yang dilaporkan Aljazeera.
Juru Bicara Kementerian Dalam Negeri, Mirwais Stanekzai mengatakan orang-orang bersenjata memasuki daerah itu setelah ledakan pertama. Tiga penyerang kemudian dibunuh oleh pasukan keamanan dan kini operasi pembersihan sedang dilakukan oleh polisi. Semua jalan menuju rumah Kementerian dan wisma ditutup, tambahnya.
Kurang dari dua jam setelah bom mobil diledakkan, ledakan keras lain diikuti dengan tembakan cepat kembali mengguncang Kabul, di wilayah kota yang sama.
Ratusan warga di daerah itu diungsikan ke tempat yang aman, kata Jubir Kepala Polisi Kabul, Ferdaws Faramarz. Dia mengatakan personel keamanan sedang mencari dari rumah ke rumah, khawatir lebih banyak penyerang bersembunyi di daerah itu.
Akibat serangan kedua itu, sedikitnya 10 orang terluka dan dibawa ke rumah sakit di Ibu Kota, kata Jubir Kementerian Kesehatan, Dastgir Nazari.
Rumah Sakit Darurat kota mengatakan dalam sebuah tweetnya bahwa sejauh ini telah menerima enam orang terluka dalam serangan pertama.
Tidak ada kelompok yang segera mengaku bertanggung jawab.
Serangan -di jantung salah satu daerah paling aman di Kabul- terjadi di tengah eskalasi kekerasan yang dilakukan Taliban. Serangan meningkat tajam sejak Presiden Joe Biden mengumumkan pasukan AS akan pergi pada September bahkan Taliban mengintensifkan serangannya di kota-kota besar.
Amerika Serikat mengatakan bahwa ledakan itu memiliki ciri khas serangan Taliban dan bahwa salah satu dari banyak kekhawatiran Washington tentang Afghanistan adalah bahwa hal itu dapat berkembang menjadi perang saudara.
Juru Bicara Departemen Luar Negeri, Ned Price mengatakan jika Taliban berusaha untuk melanggar keterlibatannya dalam pembicaraan damai di Doha, “Mereka akan menjadi paria internasional… hasilnya akan menjadi perang saudara.”