TIKTAK.ID – Wakil Ketua Komisi III DPR RI Fraksi Golkar, Adies Kadir menyoroti kebocoran data pribadi yang belakangan ini semakin marak terjadi, termasuk data pribadi sertifikat vaksin Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang beredar di media sosial.
Adies mengklaim bahwa pihaknya nanti dalam rapat bersama dengan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, akan mempertanyakan tugas Direktorat Tindak Pidana Siber dalam mengantisipasi isu kebocoran data itu.
“Jadi nanti pada Raker (Rapat Kerja) dengan Komisi III, DPR dengan Kapolri, kami akan menanyakan bagaimana sih sebenarnya sibernya kita, dan kesiapan terhadap hal-hal seperti itu,” ujar Adies di DPD Golkar DKI, Jakarta Pusat, Sabtu (4/9/21), seperti dilansir Suara.com.
Baca juga : Anies Enggan Bahas Pilpres 2024 Meski Jabatan Gubernur DKI Sisa Setahun
Adies mengatakan tugas polisi siber sejauh ini masih baik. Namun ia menilai kebocoran data, terlebih milik presiden di media sosial, perlu dicari tahu penyebabnya.
“Kita harus melihat penyebab bisa bocor begitu,” ucap Adies.
Lebih lanjut, Adies menyatakan kebocoran data milik Jokowi di media sosial harus dilihat akar masalahnya. Ia menganggap jika kebocoran data akibat ulah hacker, maka perlu didalami oleh polisi siber.
Baca juga : Masjidnya Dirusak Massa, Begini Kondisi Terakhir Jemaah Ahmadiyah di Sintang
“Kalau dihack memang itu tugasnya siber. Ini yang harus kita teliti dulu, jadi kita tidak bisa menghakimi ini apakah siber atau bukan, kadang-kadang ada orang yang teledor atau apa,” tutur Adies.
Untuk diketahui, seorang warganet mengunggah foto yang memperlihatkan surat keterangan vaksinasi Covid-19 milik Jokowi di Twitter. Ternyata, surat keterangan vaksinasi tersebut dapat dilihat secara umum melalui PeduliLindungi.
Foto itu memuat identitas lengkap Jokowi, mulai dari nama, tanggal lahir, hingga Nomor Induk Kependudukan (NIK). Barcode dua dimensi atau yang akrab dikenal dengan Quick Response code (QR code) pun terpampang tanpa disensor oleh pengunggahnya. Kemudian terdapat keterangan bahwa Jokowi telah menjalani vaksinasi Covid-19 untuk dosis kedua pada 27 Januari 2021.
Baca juga : Demokrat Sebut Wacana Amendemen UUD 1945 ‘Ndak Masuk Akal’
Terlihat dari aktivitasnya, pengunggah bisa dengan bebas mengakses sertifikat vaksin milik orang lain, terbukti dengan ia mampu memeriksa sertifikat Jokowi. Ia juga menuding Jokowi sudah menerima vaksin ketiga, karena muncul kolom surat vaksin ketiga milik Jokowi.
“Presiden sudah dapat vaksin ketiga loh,” tulis akun @huftbosan pada Kamis (2/9/21).
Namun tudingan itu segera dibantah oleh warganet lainnya. Pasalnya, kolom vaksin ketiga memang sudah tersedia, tetapi masih menjadi kolom kosong.