
TIKTAK.ID – Anggota Komisi I DPR Fraksi PDIP, TB Hasanuddin mengklaim pihaknya tak pernah diajak membahas atau berdiskusi khusus bersama Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto tentang pembelian 15 unit pesawat jet tempur atau satu skuadron berjenis Eurofighter Thypoon bekas Austria.
Bahkan, menurut Hasanuddin, belanja untuk Thypoon ini pun tidak tercantum pada rencana anggaran APBN 2020 dan 2021.
“Sampai detik ini belum ada pemberitaan resmi, apalagi diajak diskusi meminta persetujuan dari Pak Prabowo kepada DPR. Dan di dalam rencana APBN tahun ini, apalagi tahun depan itu tak pernah dicantumkan rencana pembelian Thypoon ini,” terang Hasanuddin saat menjadi salah satu pembicara dalam webinar yang digelar ICW, Senin, (27/7/20) sebagaimana dilansir CNN Indonesia.
Baca juga : Sambangi India dan Turki, Prabowo Bahas Kerja Sama Bidang Pertahanan dan Alutsista
Hasanuddin pun mengakui sudah konfirmasi ke pihak PT Dirgantara Indonesia (PT DI) yang selama ini bekerja sama dalam pengadaan alutsista bersama Kemenhan. Tetapi, Hasanuddin menyatakan PT DI tak pernah diajak membahas bersama Prabowo tentang belanja untuk Typhoon.
TNI, sambungnya, juga tak disertakan dalam rencana belanja Typhoon. Padahal TNI sebagai pengguna alutsista semestinya dilibatkan saat membahasnya.
“Berdasarkan rancangan strategis pembangunan pertahanan dan keamanan, barang apapun yang namanya alutsista maka perlu diusulkan oleh user dalam hal ini TNI. Hingga hari ini tak pernah mengusulkan beli alutsista itu,” ungkap dia.
Baca juga : Rapat Kabinet Kembali Virtual Usai Jokowi Ketemu Wakil Wali Kota Solo yang Positif Covid-19
Hasanuddin kemudian mengutarakan bahwa pembelian barang bekas tak diatur dalam Undang-Undang nomor 16 tahun 2012 tentang Industri Pertahanan.
Halaman selanjutnya…