TIKTAK.ID – Kemunculan Museum Holocaust yang dibangun oleh komunitas Yahudi di Tondano, Minahasa, Sulawesi Utara (Sulut) menimbulkan pro dan kontra di kalangan publik. Anggota Komisi I DPR RI Fraksi PKS, Sukamta menilai isu tersebut memang cukup sensitif bagi Indonesia, lantaran erat kaitannya dengan bangsa Yahudi yang identik dengan Israel.
“Ini isu yang cukup sensitif, karena Negara Israel identik dengan Yahudi, walaupun ada juga Yahudi yang tidak sepakat dengan berdirinya Negara Israel. Indonesia sejak dulu tidak mengakui Israel karena kelakuannya yang terus menjajah tanah Palestina, bahkan Israel telah melakukan aneksasi terhadap wilayah Palestina hingga sekarang,” ujar Sukamta, Kamis (3/2/22), seperti dilansir Sindonews.com.
Sukamta mengatakan hal itu tidak selaras dengan sikap resmi Pemerintah RI terhadap isu Palestina yang menentang penjajahan oleh Israel. Dia menjelaskan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) beberapa waktu lalu sempat mengumumkan boikot terhadap produk-produk Israel.
Baca juga : Pemuda Muhammadiyah Jatim Sebut Khofifah Berkapasitas Jadi Capres 2024
“Di tengah isu normalisasi hubungan Israel dan Indonesia yang sempat mencuat belakangan ini, lantas muncul berdirinya museum ini. Jadi wajar jika tokoh-tokoh nasional dan masyarakat kita mengecam,” terang Ketua DPP PKS Bidang Luar Negeri tersebut.
Kemudian Sukamta mendesak Pemerintah agar melakukan beberapa langkah dalam permasalahan ini. Dia menerangkan, pertama, Menteri Luar Negeri (Menlu) perlu memanggil Dubes Jerman untuk Indonesia guna meminta penjelasan atas kehadirannya dalam peresmian Museum Holocaust di Tondano.
“Pasalnya, beliau ditugasi di negara Indonesia yang tidak menjalin hubungan diplomatik dengan bangsa Yahudi dan Negara Israel,” tutur Sukamta.
Baca juga : Ijtima Ulama Lampung Gelar Deklarasi Dukung Sandiaga Uno Capres 2024
Kedua, Sukamta meminta museum Holocaust di Tondano segera ditutup. Hal itu karena tujuan dibangunnya museum ini untuk mengingat kekejaman Nazi Jerman terhadap bangsa Yahudi. Di sisi lain, pembuat museum yakni bangsa Yahudi Israel justru melakukan kekejaman-kekejaman terhadap rakyat Palestina setiap hari.
“Indonesia bakal terus memperjuangkan kemerdekaan Palestina demi mewujudkan cita-cita pendiri bangsa Indonesia dalam pembukaan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 untuk membebaskan dunia dari penjajahan. Indonesia tak akan mengakui Negara Israel selama masih menjajah Palestina,” terangnya.
Lebih lanjut, Sukamta berpesan supaya permasalahan ini bisa segera dituntaskan sehingga tidak membuat kegaduhan lebih besar yang sebenarnya tidak perlu.