
TIKTAK.ID – Wakil Ketua Komisi VIII DPR, Ace Hasan Syadzily, diketahui telah memberikan tugas khusus kepada Kementerian Agama (Kemenag), terkait konvoi pengendara sepeda motor yang membawa atribut khilafah di Jakarta Timur.
Ace mengatakan kasus tersebut menunjukkan kalau konsep khilafah tidak mati. Dia menilai upaya untuk menyebarkan konsep khilafah ini secara diam-diam tetap dilakukan, meski secara legal organisasi yang berpaham khilafah sudah dibubarkan.
Ace pun mengakui penyebaran ide dan gagasan khilafah itu memang sulit untuk dihentikan. Oleh sebab itu, dia menyatakan yang harus dilakukan saat ini yaitu membuat counter opini atas gerakan yang sengaja membuat terus bergulirnya wacana tersebut.
Baca juga : Petinggi PDIP Kritik Syahwat Politik Ganjar yang Terlalu Vulgar
“Kementerian Agama juga harus membuat narasi yang lebih massif demi melawan gerakan ini. Khususnya memastikan agar tokoh-tokoh penggeraknya diajak dialog soal isu khilafah tersebut,” ungkap Ace, Rabu (1/6/22), seperti dilansir Sindonews.com.
Kemudian politikus Golkar tersebut mendesak supaya aparat penegak hukum dapat benar-benar fokus terhadap kasus tersebut. Dia menganggap aparat juga harus bisa mengungkap siapa dalang dari penyebaran konsep khilafah itu.
“Pihak kepolisian atau penegak hukum untuk menyelidiki gerakan ini, terutama menelisik siapa aktor-aktor yang secara sengaja melakukan gerakan tersebut,” tutur Ace.
Baca juga : Heboh Pendukung Khilafah Konvoi dan Bagi Selebaran di Jaktim, Polisi Ambil Sikap
Sementara itu, Amir Khilafatul Muslimim DKI Jakarta, Abudan mengklaim konvoi merupakan agenda rutin untuk mensyiarkan khilafah sebagai bagian dari ibadah.
“Apakah motor syiar keliling Jakarta itu kerjaan kami? Itu benar, namanya motor syiar, dan kegiatannya mensyiarkan khilafah. Kok mensyiarkan khilafah? Karena khilafah adalah bagian dari ibadah,” terang Abudan, mengutip CNNIndonesia.com, Selasa (31/5/22).
Abudan menjelaskan, syiar khilafah memakai konvoi motor merupakan instruksi dari tingkat struktur Daulah. Dia menyebut kegiatan itu sekadar mensyiarkan khilafah untuk tujuan ibadah.
Baca juga : Polres Brebes Interogasi Pengurus Ormas Usai Konvoi Ajak Dukung Khilafah di Jateng
Menurut Abudan, Khilafatul Muslimin punya struktur tertinggi, yakni Khalifah Pusat. Sedangkan struktur di bawahnya yaitu Daulah, Ummul Qura, hingga Kemasulan.
“Nah, apakah itu (konvoi motor) ada instruksi dari pusat? Bukan pusat, melainkan dari tingkat Daulah,” jelas Abudan.
Abudan memaparkan, kegiatan konvoi motor ini telah berlangsung sejak pertengahan 2018 silam. Mulanya, kata Abudan, konvoi ini digagas sebagai rentetan acara sebelum digelarnya acara bertajuk “Syiar Kekhilafaan Islam Dunia” di Jakarta. Setelah itu, kegiatan konvoi motor syiar khilafah berlanjut menjadi agenda rutin, tepatnya digelar tiga bulan sekali.