TIKTAK.ID – Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat, Andi Arief mengatakan partainya mendorong pembentukan Panitia Khusus (Pansus) kasus Jiwasraya di DPR. Namun, ia menegaskan pembentukan Pansus bukan untuk menjatuhkan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
“Partai Demokrat akan mendorong terbentuknya Panitia Khusus Jiwasrayagate,” ujar Andi melalui akun Twitter-nya, Senin (30/12/19).
Dengan terbentuknya Pansus Jiwasrayagate, ia berharap persoalan sesungguhnya kasus Jiwasraya bisa terurai dan mendapatkan jalan keluar pembayaran bagi para nasabah.
“Pembentukan Pansus bukan untuk menjatuhkan Presiden Jokowi,” tegasnya.
Baca juga: Disindir Jokowi ‘Terlibat’ Kisruh Jiwasraya, Demokrat: SBY Sih Ketawa Aja
Komisi VI DPR sendiri menyatakan pembentukan Pansus atau Panitia Kerja (Panja) Jiwasraya sudah jadi kesimpulan rapat pihaknya. Hal itu akan dibahas lebih lanjut usai reses Dewan pada awal 2020.
Sebelumnya, Jokowi menyebut permasalahan Jiwasraya sudah terjadi sejak lama, sekitar 10 tahun lalu. Ia menyebut kasus itu bukan masalah sepele.
Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Hinca Panjaitan merasa tersinggung atas ucapan Jokowi itu. Ia mengartikan ucapan itu sebagai upaya menyalahkan pemerintahan Presiden ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono terkait persoalan Jiwasraya.
Tak hanya itu, anggota DPR Komisi VI fraksi PDIP Deddy Sitorus meradang karena ada pihak yang mengaitkan kasus Jiwasraya dengan Pilpres 2019. Sebab, Harry Prasetyo yang juga mantan Direktur Keuangan Jiwasraya pernah ditarik masuk Kantor Staf Kepresidenan yang dipimpin Moeldoko.
Baca juga: Gerindra ke Jokowi: Pecat Erick Thohir Sekarang Juga!
Politikus Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean juga membantah pernyataan Jokowi. Ia bersikeras Jiwasraya tak pernah mengalami masalah keuangan atau kerugian sejak 2005 hingga 2011.
Ferdinand membuktikan melalui catatan keuangan Jiwasraya yang ditelusuri oleh internal Partai Demokrat belakangan ini. Di dalam catatan keuangan itu, sejak 2005 hingga 2011 keuangan Jiwasraya terbilang baik. Bahkan, Ferdinand mengaku 10 tahun lalu Jiwasraya sempat mencatatkan laba bersih perusahaan.
Ferdinand justru menuding Jiwasraya mengalami penurunan laba saat pemerintahan Jokowi. Kemudian ia mengungkapkan pada sekitar 2017-2018 nilai pembukuan Jiwasraya merugi. Ia juga menekankan, bukan saat SBY menjabat sebagai presiden periode 2004-2009.
Sementara Staf Khusus Presiden Dini Shanti Purwono menampik anggapan Jokowi menyalahkan pemerintahan SBY. Dini mengatakan, Jokowi tidak menyalahkan pihak mana pun.