Selama 10 tahun memimpin Kota Surabaya, sosok Risma lekat dengan kesan pembangunan pesat. Namun Risma mengaku belum puas karena ia masih mendapatkan laporan banyak warganya yang tidak bisa bersekolah.
Dalam sesi wawancara di Kompas TV, Risma menegaskan dirinya memiliki prinsip bahwa jabatan tidak bisa diminta, terutama untuk menjadi kepala daerah. Sebab, kepala daerah menurutnya adalah sesuatu yang cukup berat. Apalagi, kepala daerah hanya ada satu di wilayah tersebut dan semuanya tentu akan bergantung kepada satu sosok tersebut.
Baca juga: Warga DKI Korban Banjir Yang Menggugat Anies Bertambah Jadi 651 Orang, Ini Kata Pemprov
Lantas ketika ditanya kenapa mau jadi Wali Kota Surabaya, Risma mengatakan tidak pernah ingin menjadi pemimpin daerah, termasuk Wali Kota Surabaya. Dia pun sudah berupaya menghindar tapi tidak bisa. Risma menuturkan hal itu takdir yang tidak bisa dihindari.
Meski Risma telah meraih banyak penghargaan, namun ketika ada satu orang saja warga yang mengaku tidak merasakan sentuhan saat dirinya memimpin, maka Risma mengklaim dirinya belum bisa dikatakan baik.
“Saya bilang ke seluruh ketua RT, ketua RW, Lurah, Camat, Kepala Dinas, tolong cari orang-orang itu. Orang yang sakit, tidak bisa berobat, anak yatim, orang yang terlantar, ayo kita cari, kita rawat,” ujar Risma.
Risma melanjutkan, bukan hanya di dunia, hal-hal seperti itu juga akan menjadi beban di akhirat nantinya. Jika ada satu warga saja yang mengeluh atau tidak merasakan sentuhan ketika dirinya memimpin, kata Risma, maka berarti dirinya tidak adil dan hal itu bisa menjadi penghalangnya masuk surga. Untuk itu, Risma tidak pernah mau mengatakan ingin menjadi kepala daerah.