TIKTAK.ID – Ketua Relawan Jokowi Mania (JoMan), Immanuel Ebenezer mengatakan bahwa PDIP tidak mengusung Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo sebagai calon presiden (Capres) dalam ajang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 mendatang.
Pria yang akrab disapa Noel tersebut menyebut hal itulah yang membuatnya batal mendukung Ganjar dan berpaling mendukung Menteri Pertahanan sekaligus Ketua Umum Gerindra, Prabowo Subianto di Pilpres 2024. Noel menegaskan bahwa dirinya tidak akan berpaling ke Prabowo bila Ganjar telah diumumkan sebagai Capres oleh PDIP.
Noel menyampaikan pernyataan itu untuk menanggapi Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto yang menuding sikap JoMan berubah-ubah.
Baca juga : Dijuluki Saudara Lama, PKS Jawab Kemungkinan Kembali Berkoalisi dengan Gerindra
“Pertama, Mas Ganjar tidak nyapres. Kedua, PDIP tidak mencapreskan Ganjar gitu karena memang faktanya hingga detik ini itu, kecuali Mas Ganjar nyapres lantas saya ke Mas Ganjar,” ujar Noel pada, Senin (20/2/23), seperti dilansir CNN Indonesia.
Menurut Noel, pihaknya sudah sejak lama mengingatkan PDIP mengenai hal itu. Dia menjelaskan, jika Ganjar tidak kunjung diumumkan sebagai Capres, maka ia akan menarik dukungannya.
“Sudah berkali-kali saya ultimatum kalau tidak, ya sudah, saya memilih Pak Prabowo kan sudah lama di media. Itu sikap saya,” tutur Noel.
Baca juga : Surya Paloh Temui AHY, Persiapkan Deklarasi Usung Anies sebelum Ramadan?
Kemudian Noel pun mengaku heran dengan Hasto. Pasalnya, kata Noel, dirinya menjadi merasa serba salah, baik ketika masih mendukung Ganjar maupun tidak.
“Saya enggak ngerti, saat saya tidak mendukung Ganjar orang nyerang saya, dulu pas saya dukung Ganjar mereka-mereka juga nyerang saya,” ucap Noel.
Perlu diketahui, Hasto sempat menyindir manuver JoMan yang mendukung Prabowo di Pilpres 2024. Bahkan Hasto mengibaratkan mereka dengan istilah pagi kedelai, sore tempe. Ia menganalogikan istilah tersebut dengan sikap relawan yang berubah-ubah dalam menyatakan dukungannya.
Baca juga : Peluang Duet Prabowo-Puan Terbuka, Cak Imin Bakal Legowo?
“Ya, kalau di Jawa itu ada istilah pagi kedelai sore tempe, biasa berubah-ubah,” terang Hasto di Lebak, Banten, pada Minggu (19/2/23).
Hasto pun menilai aktivitas relawan yang berubah-ubah tanpa konsistensi itu seperti berdiri tanpa pijakan yang kuat dan kokoh. Padahal, dia menganggap dalam menyatakan dukungan terhadap seseorang, haruslah kokoh dan berprinsip.