
TIKTAK.ID – Direktur FBI, Christopher Wray mengatakan bahwa Presiden China Xi Jinping telah memelopori program yang disebut “Fox Hunt”, yang ditujukan untuk warga negara China yang tinggal di luar negeri yang dipandang sebagai ancaman bagi Pemerintah Beijing.
Dia mengatakan bahwa China saat ini mulai menargetkan warga negaranya sendiri yang tinggal di luar negeri, memaksa mereka kembali, dan bekerja untuk mengompromikan penelitian virus Corona di Amerika, seperti yang dilaporkan BBC.
“Kita sedang berbicara tentang rival politik, pembangkang, dan kritikus yang berusaha mengungkap pelanggaran HAM China secara luas,” katanya. “Pemerintah China ingin memaksa mereka untuk kembali ke negaranya, dan taktik China untuk mencapai itu sangat mengejutkan.”
Dia melanjutkan, “Ketika tidak dapat menemukan satu target Fox Hunt, pemerintah China mengirim utusan untuk mengunjungi keluarga target di sini di Amerika Serikat. Pesan yang mereka sampaikan? Target itu memiliki dua pilihan: kembali ke China segera, atau bunuh diri.”
Hal itu disampaikan Christopher ketika berbicara di Institut Hudson di Washington. Dia menambahkan spionase dan pencurian oleh Pemerintah China menimbulkan ancaman jangka panjang terbesar bagi masa depan Amerika Serikat.
“Taruhannya tidak bisa lebih tinggi,” kata Wray.
“China terlibat dalam upaya seluruh negara untuk menjadi satu-satunya negara adikuasa di dunia dilakukan dengan segala cara yang diperlukan,” tambahnya.
Dalam pidato yang berlangsung hampir satu jam pada Selasa (7/7/20) kemarin, Direktur FBI menguraikan dengan jelas tentang campur tangan Beijing, kampanye spionase ekonomi yang berjangkauan luas, pencurian data dan moneter serta kegiatan politik ilegal, menggunakan suap dan pemerasan untuk memengaruhi kebijakan Amerika.
“Kami sekarang telah mencapai titik di mana FBI sekarang membuka kasus kontra-intelijen baru terkait China setiap 10 jam,” kata Wray. “Dari hampir 5.000 kasus kontra intelijen aktif yang saat ini sedang berlangsung di seluruh negeri, hampir setengahnya terkait dengan Beijing.”
Ini bukan pertama kalinya Direktur FBI, Christopher Wray mengategorikan China sebagai “ancaman intelijen utama” bagi Amerika, tetapi pada Selasa itu, dia meningkatkan kritik dengan memfokuskan pada upaya Beijing untuk menjadi satu-satunya negara adidaya di dunia.
Ini jelas menandakan bahwa Washington sekarang melihat Beijing tidak hanya sebagai musuh yang agresif, tetapi juga penantang ambisius untuk kepemimpinan global.
Sejak pecahnya wabah Covid-19 di Amerika, pemerintahan Trump telah meluapkan kemarahan kepada Beijing, karena tanggapan awalnya terhadap virus Corona, dan spionase ekonomi terhadap Undang-Undang Keamanan Nasional baru Hong Kong. Pernyataan Christopher adalah satu di antara serangkaian pidato keras pejabat senior Amerika terkait topik tersebut.
Pemerintahan Trump mengatakan sekarang saatnya untuk bangun dari 40 tahun kegagalan kebijakan berkenaan dengan China. Namun, para kritikus melihat ini sebagai upaya Trump untuk mengalihkan perhatian dari kegagalannya sendiri dan untuk meningkatkan peluangnya memenangkan pemilihan presiden kembali.