TIKTAK.ID – Elon Musk melalui perusahaannya Neuralink, menyatakan mampu menciptakan “spesies eksotis baru” Dinosaurus dalam waktu 15 tahun. Pendiri Neuralink lainnya, Max Hodax, mengklaim pihaknya berpeluang mampu mendirikan Jurassic Park.
Hodax selaku pengusaha serta ahli teknologi Amerika Serikat, turut membangun pendirian perusahaan teknologi saraf Neuralink bersama Musk. Neuralink kini tengah mengembangkan teknologi yang dipandang sejumlah pihak kontroversial, yaitu meletakkan chip pada otak manusia kemudian mengaitkannya dengan komputer dan membuatnya efektif sebagai cyborg.
Sebagaimana dilansir CNN Indonesia mengutip dari Daily Mail, Hodax tak mendetailkan bagaimana Jurassic Park besutan Neuralink bakal didirikan. Tetapi dia menyatakan hal itu bisa membantu aneka ragam makhluk hidup.
“Kami mungkin dapat membangun Jurassic Park kalau kami mau. Meski tak akan jadi Dinosaurus yang secara genetik asli, barangkali 15 tahun berkembang biak ditambah rekayasa, bisa memperoleh spesies baru yang super eksotis”, terang Hodax dalam unggahan di Twitternya.
Hodax melalui pernyataan tersebut telah membangkitkan rasa ingin tahu seputar rencana Neuralink. Sebagaimana dilansir Independent, Neuralink sudah mengujicobakan chip yang dimasukan pada otak babi serta monyet, namun belum menerbitkan pengumuman sehubungan kloning hewan.
Kalau pernyataan Hodax berdasar pandangan dari para ilmuwan dan peneliti genetika secara menyeluruh, prospeknya jadi semakin besar peluangnya, walaupun tak disangkal bakal sulit. Para ilmuwan sudah mengkloning beberapa hewan, di antaranya serigala, anjing, kucing, monyet, serta yang populer diketahui, domba.
“Keanekaragaman hayati (antifragility) sangat berharga; konservasi itu penting serta masuk akal. Namun mengapa kita berhenti di situ? Kenapa kita tak lebih sadar mencoba menghasilkan keragaman baru?” tanya Hodax.
Tantangan untuk menciptakan Dinosaurus yang autentik secara genetik salah satunya adalah karena bahan lunak yang memuat DNA tak mudah diawetkan.
“Kami mempunyai nyamuk serta lalat penggigit dari zaman Dinosaurus yang mereka juga terawetkan dalam damar. Namun saat pengawetan sesuatu, ia cenderung mengawetkan sekamnya, bukan jaringan lunaknya. Jadi Anda tak memperoleh darah yang diawetkan pada tubuh nyamuk dalam damar,” terang Susie Maidment, seorang peneliti Dinosaurus pada Museum Sejarah Alam.