TIKTAK.ID – Komisaris Utama PT Pertamina (Persero), Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok membocorkan mengenai kesibukannya sebagai bos perseroan pelat merah. Ahok mengaku saking sibuknya, ia dan jajaran Dewan Komisaris perseroan pelat merah itu bisa menggelar rapat hingga sebanyak empat kali dalam satu pekan.
Mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut menyatakan bahwa padatnya kegiatan sebagai Komisaris Utama Pertamina tak berbeda dengan aktivitas jajaran Dewan Direksi. Padahal, kata Ahok, biasanya kewajiban Dewan Komisaris perusahaan hanya menggelar rapat sebanyak empat kali selama setahun.
“Ada yang meledek kalau saya Komut (Komisaris Utama) rasa Dirut (Direktur Utama). Saya bercanda saja, saya ini Dirut nyaru Komut,” ujar Ahok melalui sesi wawancara bersama seniman Butet Kartaredjasa dalam sesi Butet Srawung yang diunggah melalui YouTube pribadi Butet, seperti dilansir Tempo.co, Minggu (11/10/20).
Baca juga : Nama Jokowi Dijadikan Nama Jalan di Uni Emirat Arab, Bagaimana Ceritanya?
Ahok pun mengatakan sebagai Komisaris, dirinya memang memiliki banyak urusan. Sebab, Ahok juga sedang menjalankan fungsi dalam pengawasan. Di antaranya, memastikan tercapainya digitalisasi manajemen di berbagai bidang untuk menghindari kecurangan.
Selain itu, pria berusia 54 tahun ini ingin memastikan kinerja perusahaan pelat merah dapat membaik dan kian transparan.
Seperti diketahui, saat ini entitas telah menggandeng komite audit profesional untuk mendukung tata-kelola perusahaan.
Baca juga : Sederet Menteri yang Bikin Geger di Tahun Pertama Jokowi-Ma’ruf
Lebih lanjut, Ahok memaparkan ingin melakukan perubahan dalam tubuh manajemen. Ia bahkan berniat untuk memperbaiki sistem kompetisi dalam memperoleh kursi jabatan.
Rencananya, Ahok akan menghapus warisan lama dalam perusahaan yang membuat pegawai hanya bisa memperoleh kedudukan tertentu berdasarkan periode waktu bekerjanya. Ia mengklaim sistem ini dilakukan melalui evaluasi atau penilaian.
“Kalau kamu menjalani tes, dan hasilnya bagus, maka bisa loncat empat-lima kali,” terang Ahok.
Baca juga : Mulai Berani Bersuara Beda dengan Jokowi, Ma’ruf Amin Pilih Pilkada Sebaiknya Ditunda
Tidak hanya itu, Ahok menegaskan tidak membutuhkan lelang untuk membuka kompetisi kursi jabatan.
“Kotak lelang hanya untuk yang pensiun, yang kosong,” tutur Ahok.
Ahok pun meyakini bahwa banyak pihak yang berkompeten di dalam tubuh perseroan. Menurutnya, pihak-pihak ini ia percaya bisa memimpin perusahaan pelat merah pada masa mendatang.
“Saya mempercayai teori kalau atasan lurus, maka enggak mungkin bawahnya enggak lurus,” sergah Ahok.