
TIKTAK.ID – Menparekraf, Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan bahwa dirinya tidak pernah berpikir mengulang “Cinta Lama Bersemi Kembali” (CLBK). Ia menyampaikan hal itu untuk merespons adanya wacana duet dengan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan pada Pilpres 2024.
Sandiaga pun menilai wacana CLBK itu merupakan cerita romantis yang sedang populer. Akan tetapi, ia mengklaim tidak terlintas di benaknya tentang CLBK tersebut.
“Memang cerita romantis itu menjadi sangat populer, Ibu Bupati, CLBK, terus ya romantis, balikan sama dia. Namun tidak terlintas di benak saya untuk itu, karena saya mau fokus ke pariwisata dan ekonomi kreatif,” terang Sandiaga, di Hotel Kokoon Banyuwangi, Sabtu (18/9/21), seperti dilansir detikcom.
Baca juga : China Ancam RI di Natuna, Prabowo Langsung Datangkan Kapal Perang Canggih dari Inggris
Sandiaga menyatakan yang menjadi prioritasnya kini yaitu bekerja membangkitkan kembali sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. Sandiaga mengaku tidak ingin ambil pusing, dan mau fokus menjalankan tugas sebagai Menparekraf.
“Saya sedang pontang-panting memikirkan pariwisata dan ekonomi kreatif. Dari tadi pagi ya, Ibu Bupati, kita betul-betul berjuang bagaimana caranya supaya 5,8 juta orang bisa bekerja lagi,” tutur Sandiaga.
Menurut mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta tersebut, saat ini sektor pariwisata dan ekonomi kreatif mulai kembali bangkit dari masalah pelik akibat pandemi Covid-19.
Baca juga : Presiden PKS Ingin Anies-Sandi CLBK di 2024, Apa Mungkin?
“Begitu peliknya masalah yang tengah kita hadapi. Masalah pandemi dan tantangan ekonomi,” terangnya.
Seperti telah diberitakan, Presiden PKS Ahmad Syaikhu mengungkapkan bahwa ada peluang duet Anies dengan Sandiaga pada Pilpres 2024. Tetapi dia menyebut pihaknya masih mencari calon yang tepat untuk diusung pada Pilpres mendatang.
“Duet Anies-Sandi merupakan sebuah keniscayaan,” ucap Syaikhu, mengutip Antara, Jumat (17/9/21).
Baca juga : PDIP Tegaskan Tak Ada Gagasan Perpanjangan Masa Jabatan Presiden dari Partai
Syaikhu menjelaskan, peluang Anies berduet dengan Sandi pada Pilpres 2024 memang terbuka. Meski begitu, ia menilai komunikasi terkait Pilpres mendatang masih berjalan dinamis.
“Saya tetap memandang masih berjalan dinamis, sehingga komunikasi terus kami bangun. Semoga ke depannya sudah bisa kami dapatkan,” imbuhnya.
Lebih lanjut, Syaikhu memaparkan bahwa berdasarkan hasil pemilu lalu, PKS tidak tampil mendominasi, hanya dengan total suara 8,2 persen. Dia lantas menganggap koalisi dengan partai oposisi lainnya, yaitu Demokrat, juga belum mencukupi. Untuk itu, Syaikhu berpendapat masih membutuhkan partai lain untuk berkoalisi demi mengusung calon pada Pilpres mendatang.