TIKTAK.ID – Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) ikut angkat bicara terkait pernyataan yang dilontarkan politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Abdul Kadir Karding.
Sebelumnya, mantan Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma’ruf Amin di Pilpres 2019 tersebut menyatakan bahwa deklarasi KAMI tak lepas dari kekecewaan atas hasil Pilpres 2019 yang memenangkan Jokowi.
Kemudian Ketua Komite Eksekutif KAMI, Ahmad Yani membantah tudingan tersebut. Ia pun mengklaim pihak yang kalah di Pilpres adalah Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, bukan mereka.
Baca juga : Nasib Pesawat N250 Habibie yang Berakhir di Museum
“Enggak ada dong. Orang yang kalah dalam Pilpres Pak Prabowo, kami enggak ada kalah di Pilpres,” ujar Yani, seperti dilansir Kumparan.com, Rabu (19/8/20).
Tak hanya itu, Yani juga membantah sejumlah tokoh di KAMI disebut mereka yang kalah di Pilpres 2019. Ia menjelaskan, tokoh KAMI terdiri dari berbagai latar belakang nasional yang beragam. Mulai dari Din Syamsuddin, Gatot Nurmantyo, Abdullah Hehamahua, Rocky Gerung, Ichanuddin Noorsy, dan lain-lain.
“Kelompok kemarin masuk relawan Pak Prabowo mungkin iya, tapi sebagian juga enggak ada. Ada juga anggota DPD, kayak Tamsil Linrung, dia kan anggota DPD, ada lagi kawan kawan profesional,” tegas Yani.
Baca juga : Viral di Medsos Prabowo Peringatkan Gatot Nurmantyo ‘Jangan Bikin Kisruh Indonesia’, Benarkah?
“Seperti Ibu Chusnul Mariyah, dia kan dosen UI, tentu dia kan otomatis ASN, banyak juga ASN seperti itu,” lanjut mantan Anggota Komisi III DPR itu.
Mantan Politikus PPP itu mengaku KAMI ingin berdebat secara substansi dalam membahas penanganan pandemi virus Corona (Covid-19). Ia menilai pandemi Covid-19 bukanlah satu-satunya faktor yang menyebabkan ekonomi di Indonesia merosot, karena jauh sebelum itu kondisi Indonesia sudah porak-poranda.
“Kita menyatakan kemerosotan ekonomi minus 5,32 bukan karena Covid-19, melainkan sudah jauh sebelum Covid-19. Ekonomi kita sudah jauh porak-poranda akibat miss management, ambisi untuk membangun infrastruktur berlebihan, utang berlebihan, serta impor yang ugal-ugalan, sehingga membuat ekonomi kita rentan,” terangnya.
Baca juga : Aksi Peretasan Kerap Terjadi di Era Jokowi, Eks Pimpinan KPK: Penguasa Potensial Dituding Bagian dari Pelaku
Lebih lanjut, Yani menekankan bahwa sebenarnya pihaknya tak ingin menanggapi berbagai macam tudingan yang tak substansi terhadap KAMI. Namun terlepas dari itu, Yani menyatakan KAMI siap menerima kritik.
“Jadi, kita enggak menanggapi lah, karena kita tidak ada waktu. Tetapi kami juga siap dikritik,” ucap Yani.