TIKTAK.ID – Mantan Panglima TNI, Gatot Nurmantyo ditemani sejumlah tokoh senior yang tergabung dalam Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI), diketahui mendatangi Markas Besar Polri di Jakarta pada Kamis (15/10/20) siang.
Maksud kedatangan Gatot untuk menjenguk tiga petinggi KAMI yang telah ditahan dengan tuduhan menggerakkan aksi unjuk rasa tolak Omnibus Law Cipta Kerja di berbagai daerah. Tiga petinggi KAMI yang ditangkap itu yakni Jumhur Hidayat, Anton Permana dan Syahganda Nainggolan.
Namun, terlihat belasan polisi di lobi Gedung Bareskrim yang sedang memantau pergerakan Gatot dan tokoh senior KAMI. Kemudian Gatot dan para elite KAMI sempat meladeni awak media untuk wawancara, tetapi sepanjang sesi wawancara, polisi berkali-kali menyela dengan alasan protokol kesehatan.
Baca juga : Prabowo: Sabar, Kita Coba Dulu UU Cipta Kerja, jika Tidak Bagus Kita Bawa ke MK!
Begitu tanya jawab dengan wartawan selesai, para elite KAMI lantas segera beranjak untuk menjenguk rekan mereka di ruang tahanan di markas Bareskrim Polri. Akan tetapi, ketika sampai di pintu masuk, mereka diadang oleh petugas polisi yang sedang berjaga.
Tim kuasa hukum aktivis KAMI yang dipimpin Ahmad Yani pun sempat bernegosiasi dengan petugas polisi, dan menyampaikan niat untuk menjenguk rekannya. Akan tetapi, polisi tetap tidak mengabulkan keinginan itu. Polisi berdalih terlalu banyak orang yang datang, sehingga tak sesuai protokol kesehatan pencegahan Covid-19. Oleh sebab itu, adu mulut pun terjadi.
“Saya dengar, tapi tetap tidak bisa,” ujar seorang polisi di pintu masuk dengan nada meninggi, seperti dilansir CNNIndonesia.com.
Baca juga : Tak Hadiri Undangan Anggota DPRD DKI, Ahok Titip Salam ke Anies
“Kami hanya mau menjenguk,” ucap seorang dari rombongan KAMI.
“Saya tahu. Saya polisi!” jawab aparat yang menjaga pintu masuk itu dengan nada keras.
Kemudian suasana makin ricuh. Lensa-lensa kamera para wartawan yang berada di sana menyorot ke pertikaian kata tersebut. Tak lama, Gatot segera meninggalkan lokasi tanpa memberi pernyataan. Sejumlah wartawan ikut mengejarnya ke luar gedung.
Halaman selanjutnya…