
TIKTAK.ID – Anggaran program sumur resapan diketahui telah dihapus dalam APBD DKI Jakarta 2022. Padahal, pembuatan sumur resapan merupakan salah satu upaya Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dalam menangani banjir di Ibu Kota.
Menurut Wakil Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta, Nova Harivan Paloh, mulanya anggaran untuk program itu diusulkan sekitar Rp300 miliar. Kemudian dalam rapat komisi, anggaran sumur resapan dipangkas menjadi sejumlah Rp120 miliar.
Akan tetapi, Nova mengaku bahwa anggaran sumur resapan itu sudah disepakati untuk dihapus di rapat Badan Anggaran (Banggar) DPRD DKI pada pekan lalu.
Baca juga : Bos KPK Sebut Kepala Desa Korupsi Tak Usah Dipenjara, Kenapa?
“Dinolkan dari forum Banggar kemarin, kalau di Komisi kan kita sudah mengurangi jadi Rp120 M. Kalau di (rapat) Banggar besar, kesepakatan terakhir yakni dinolkan,” ujar Nova, seperti dilansir CNN Indonesia, Rabu (1/12/21).
Nova mengatakan pertimbangan anggaran tersebut dihapus karena sejumlah anggota Dewan menilai sumur resapan kurang efektif untuk menangani banjir.
“Mungkin dari kawan-kawan ada beberapa masukan yang istilahnya di beberapa wilayah, ada yang tampak belum bisa menangani masalah banjir, terkait masalah resapan airnya gitu,” ucap Nova.
Baca juga : Ternyata ini Alasan Az-Zikra Tak Izinkan Jadi Tempat Reuni 212
Nova menjelaskan, dengan anggaran program yang dihapus tidak akan mengganggu pengerjaan sumur resapan yang saat ini sedang berlangsung.
“Saya kira itu kan beda, karena masuk ke dalam anggaran tahun depan. Jadi yang sekarang tinggal penyelesaian saja,” terang Nova.
Sekadar informasi, anggota Dewan sempat menyampaikan kritik mengenai tidak efektifnya sumur resapan. Pemprov DKI juga sudah buka suara mengenai hal itu.
Baca juga : Desak Jokowi Pecat Sri Mulyani, Pengamat Sebut MPR ‘Kelewat Batas’
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria menyatakan program sumur resapan cukup efektif untuk menangani banjir di Ibu Kota. Dia menerangkan, pihaknya membuat sumur resapan di tempat-tempat yang sering terjadi genangan saat hujan melanda.
“Ya kan sudah dilihat dan dirasakan selama dua tahun ini. Efektivitas sumur resapan kan cukup baik, kemudian juga dibuat kolam olakan, selain program gerebek lumpur, program pembuatan situ, embung, waduk, polder, lalu tanggul, program lainnya normalisasi, naturalisasi semua kan dibuat,” ungkap Riza beberapa waktu lalu.