TIKTAK.ID – Kelompok Taliban kembali melancarkan gelombang serangan terhadap pos pemeriksaan keamanan di Afghanistan selatan semalam dan menewaskan total 28 polisi Afghanistan, kata para pejabat, seperti yang dilaporkan Al Jazeera, Kamis (24/9/20).
Juru Bicara Gubernur Uruzgan, Zelgai Ebadi mengatakan bahwa kelompok Taliban meminta 28 pejabat polisi lokal dan nasional kesempatan untuk pulang jika mereka menyerah pada Selasa (22/9/20) malam, “tetapi para polisi itu memilih mengangkat senjata mereka, Taliban kemudian membunuh mereka semua”.
Seorang Juru Bicara Taliban, Qari Mohammad Yousuf Ahmadi mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut dan mengatakan kelompok bersenjata melakukan serangan setelah polisi di daerah tersebut menolak untuk menyerah kepada para pejuang.
Pejabat lokal lainnya, yang berbicara tanpa menyebutkan namanya, mengatakan sedikitnya 28 korban petugas polisi, dan menambahkan bahwa tiga orang lainnya berhasil melarikan diri.
Bala bantuan tidak dapat mencapai pos-pos terdepan untuk menyelamatkan para perwira itu, tetapi Ebadi mengatakan pasukan keamanan Afghanistan kemudian kembali mengambil alih pos pemeriksaan itu.
Kekerasan terjadi ketika para pemimpin Taliban dan negosiator yang ditunjuk Pemerintah Afghanistan memulai pembicaraan damai yang telah lama tertunda di Qatar awal bulan ini.
Negosiasi dimaksudkan untuk mengakhiri pertempuran dan menetapkan rencana untuk masyarakat pasca perang hampir dua dekade itu.
Pembunuhan pada Rabu kemarin itu terjadi setelah setidaknya 14 polisi dan tentara Afghanistan tewas pada bentrokan dengan kelompok Taliban pada Minggu malam kemarin.
Selama negosiasi di Qatar, kedua belah pihak telah menghabiskan lebih dari seminggu untuk memutuskan agenda dan cara kedua belah pihak akan melakukan negosiasi.
Pemerintah Afghanistan dan AS telah menyerukan pengurangan kekerasan saat pembicaraan diadakan, tetapi Taliban mengatakan tidak akan berkomitmen untuk melakukan pengurangan sampai ketentuan gencatan senjata dinegosiasikan dan masalah kepercayaan di kedua belah pihak diselesaikan.
Perjanjian antara Pemerintah Kabul dan Afghanistan disepakati setelah pada Februari lalu AS dan Taliban mencapai kesepakatan. Salah satu syarat dilakukannya pembicaraan damai adalah dengan melakukan pertukaran tawanan.
Taliban sepakat membebaskan 1.000 tentara Afghanistan, dan Kabul sepakat membebaskan 5.000 tahanan Taliban. Namun Kabul mengklaim bahwa banyak di antara tawanan Taliban yang dibebaskan kembali melancarkan serangan ke tentara Pemerintah Afghanistan.