
TIKTAK.ID – Hasil survei terbaru Center for Political Communication Studies (CPCS) menunjukkan elektabilitas Partai Demokrat mengalami kenaikan, adapun PDIP justru menurun tajam alias jeblok.
“Elektabilitas PDIP jeblok, sebaliknya Demokrat yang melesat, begitu pula dengan PKS dan PSI elektabilitasnya bergerak naik dalam 4 bulan terakhir,” kata Direktur Eksekutif CPCS Tri Okta SK, dalam siaran persnya, Senin (22/3/21).
Dalam hasil survei pada tanggal 5-15 Maret 2021 menunjukkan elektabilitas partai besutan Megawati Soekarnoputri itu mencapai 23,9 persen.
Baca juga : Kapolri Tinjau Vaksinasi Tokoh Lintas Agama di Jawa Tengah
“Elektabilitas PDIP menurun dibandingkan survei sebelumnya yang mencapai 30,4 persen pada bulan November 2020,” kata Okta.
Sementara itu, elektabilitas partai yang dipimpin oleh Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mencapai 7,3 persen. Hal itu mengalami kenaikan dibandingkan survei sebelumnya yang mencapai 3,5 persen.
Kenaikan elektabilitas Partai Demokrat beriringan dengan kenaikan elektabilitas AHY sebagai Ketua Umum partai dari sebelumnya 1,9 persen (November 2020), kini melonjak tajam mencapai 6,3 persen.
Baca juga : Anies Akhirnya Larang Ondel-Ondel Ngamen, Persis Seperti Era Jokowi-Ahok
Lonjakan elektabilitas AHY tidak bisa dilepaskan dari upaya sejumlah kalangan yang melibatkan pihak Istana untuk melengserkan kepemimpinannya.
“Partai Demokrat yang notabene partai oposisi menjadi incaran untuk dijinakkan dan ditarik masuk ke dalam koalisi pemerintahan yang sudah sangat gemuk,” kata Okta.
KLB yang terkesan sangat dipaksakan dan memilih Kepala Kantor Staf Presiden (KSP), Moeldoko sebagai Ketum tandingan yang bukan kader Demokrat, kata dia, mengundang simpati dari masyarakat. “Figur AHY yang terzalimi mengingatkan saat ayahnya Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) naik ke panggung kekuasaan pada tahun 2004,” kata Okta.
Baca juga : Dianggap Tak Hormati Lambang Negara, Sikap Rizieq Shihab di Persidangan Dibandingkan dengan Ahok
Halaman selanjutnya…
Halaman selanjutnya…