TIKTAK.ID – Menteri Pertahanan RI, Prabowo Subianto mengungkapkan bahwa persaingan global yang semakin meningkat disertai dengan berbagai konflik yang melibatkan kepentingan negara-negara besar menimbulkan berbagai dampak. Dia mengatakan salah satunya berpengaruh langsung maupun tidak langsung terhadap terwujudnya kedamaian di muka bumi.
Prabowo menyampaikan hal itu melalui sambutannya di Pembukaan IISS Shangri-La Dialogue 2022. Pertemuan itu turut dihadiri oleh para pejabat pertahanan dari negara Asia-Pasifik.
Kemudian dalam kesempatan tersebut, Menhan juga memberikan ilustrasi bahwa saat berbicara mengenai pengelolaan persaingan geopolitik kawasan, secara historis Asia-Pasifik sebenarnya sudah menjadi persimpangan imperialisme, adanya dominasi kekuatan besar, eksploitasi, dan penghancuran selama bertahun-tahun.
Baca juga : Kader PSI Raja Juli Antoni Tiba di Istana, Benarkah Bakal Jadi Anggota Kabinet Jokowi?
Oleh sebab itu, Prabowo menilai perlu adanya sosok pemimpin yang bijaksana dan penuh kebajikan. Terutama, kata Prabowo, dalam mewujudkan kedamaian dunia.
“Berdasarkan pengalaman sejarah, khususnya yang terjadi di negara kawasan Asia-Pasifik, membuat kita sangat sadar akan perlunya kepemimpinan yang bijaksana dan penuh kebajikan,” terang Prabowo dalam keterangan resminya, pada Selasa (14/6/22), seperti dilansir CNN Indonesia.
Menurut Prabowo, terjadinya Perang Dunia II mengakibatkan dan menjadi dorongan baru bagi gerakan kemerdekaan. Dia mengklaim gerakan kemerdekaan dalam rangka perjuangan melawan imperialisme dan kolonialisme telah berlangsung selama ratusan tahun.
Baca juga : Survei Pilpres 2024: Pasangan Anies-AHY Saingan Terberat Ganjar-Emil
Prabowo pun menganggap dalam konteks tersebut, Indonesia bakal senantiasa mendukung tatanan internasional berbasis aturan. Sebab, di mata Prabowo, Indonesia akan sangat terpengaruh terhadap tatanan baru yang diterapkan oleh kekuatan besar tersebut. Untuk itu, Prabowo menyatakan bahwa Indonesia telah mengambil keputusan dan memilih untuk menjadi Non-Aliansi dalam percaturan geopolitik dunia.
“Kami sudah memilih untuk tidak terlibat dalam aliansi militer apa pun. Hal ini terdengar, kadang-kadang, seperti we are sitting on the fence (tidak memilih sisi mana pun). Padahal tidak, ini adalah keputusan di bawah kesadaran,” tegas Prabowo.
“Bagi kami, menghormati kepentingan semua kekuatan, semua negara tetangga kami, dan semua kekuatan besar di wilayah ini merupakan hal yang penting. Kami telah mencapai hal itu bersama dengan saudara-saudara kami di ASEAN,” imbuh Prabowo.