TIKTAK.ID – Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD DKI, Gembong Warsono mendesak Gubernur DKI Jakarta, Anies Rasyid Baswedan untuk membatalkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) secara penuh yang akan dimulai pada Senin (14/9/20).
Gembong menuding terdapat motif politik dalam kebijakan Anies. Ia pun mengatakan PSBB total akan jadi pukulan keras bagi masyarakat kecil yang sudah terpuruk sejak pandemi virus Corona (Covid-19) muncul di Indonesia.
“Hentikan dan batalkan rencana PSBB Total/ketat oleh Gubernur Anies Baswedan di DKI Jakarta,” ujar Gembong melalui keterangan tertulis, seperti dilansir CNN Indonesia, Sabtu (12/9/20).
Baca juga : Pasca-Kongres Luar Biasa, DPP Gerindra Demisioner, Hanya Tersisa Prabowo dan Sekjennya
Menurut Gembong, kedisiplinan dalam menjalankan protokol kesehatan lebih menentukan dalam memutus mata rantai penyebaran virus Corona. Ia menyebut Pemprov DKI belum berhasil memastikan kedisiplinan saat penerapan PSBB jilid pertama, sehingga kembali menerapkan PSBB tidak akan memperbaiki faktor kesehatan, ditambah biaya sosial masyarakat akan semakin meningkat.
“Selama ini masih belum nampak nyata signifikan ditempuh oleh Pemda DKI Jakarta,” ucap Gembong.
Gembong menyatakan rencana Pemprov DKI tersebut justru memunculkan kontroversi.
Baca juga : Ahok Beberkan Alasan PDIP Tak Ikut Walk-out Saat Laporan Pertanggungjawaban Anies Baswedan
“Tidak salah jika kami mengkritisi pengajuan pencabutan Perda Nomor 10 Tahun 1999 tentang Dana Cadangan Daerah sebesar Rp1,449 triliun, karena dapat dihubungkan dengan upaya jalan pintas Pemda DKI Jakarta yang belum mampu memulihkan kondisi ekonomi dan membutuhkan pendapatan/pembiayaan instan,” tuturnya.
Gembong menilai kebijakan penerapan PSBB ketat di tengah situasi kebijakan terintegrasi antara “pencegahan covid 19 dan ekonomi” terasa lebih mencerminkan sisi Anies sebagai seorang politisi.
“Tidak mengherankan jika kami mencurigai ada motif politik lain di balik kebijakan penerapan PSBB secara ketat,” katanya.
Baca juga : Harga Saham Gabungan Anjlok Berguguran, Banggar DPR Tuding Anies Penyebabnya
Seperti diketahui, pada pertengahan pekan ini, Anies mengumumkan DKI Jakarta akan kembali menerapkan PSBB penuh, dari yang semula PSBB transisi. Keputusan Anies tersebut merujuk pada proyeksi rumah sakit rujukan di Jakarta tidak akan sanggup bertahan hingga 17 September 2020.
Penambahan kasus positif harian di Jakarta sendiri terus melonjak. Sejak awal September, kasus positif bertambah hingga 1.000 kasus setiap harinya, dan kasus positif Covid-19 di DKI per Jumat (11/9/20) mencapai 51.635, dengan 39.128 sembuh dan 1.368 meninggal.