TIKTAK.ID – Kantor Gubernur DKI Jakarta, Anies Rasyid Baswedan di Balai Kota, Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (4/3/20) digeruduk massa. Massa yang mengatas namakan Gerakan Rabu Oranye itu membawa sejumlah tuntutan, yakni menolak revitalisasi Monas, revitalisasi Taman Ismail Marzuki, dan rencana pelaksanaan Formula E.
Kelompok yang dimotori oleh Dewi Tanjung ini juga menuntut pertanggung jawaban Anies atas musibah banjir yang kerap menerjang Ibu Kota sejak awal 2020 ini.
Awalnya, demo yang berlangsung sejak siang itu berjalan kondusif, namun menjelang sore aksi damai itu mendadak mulai ricuh.
Baca juga: FPI Tak Hiraukan Larangan Aksi Massa dari Anies Baswedan
Kericuhan dimulai ketika beberapa pengunjuk rasa memaksa masuk ke dalam komplek Balai Kota. Mereka tampak melompati pagar hitam di depan kantor Gubernur Anies.
Melihat itu, petugas Pengamanan Dalam (Pamdal) Balai Kota dan sejumlah petugas Satpol PP pun dengan sigap langsung menghadang aksi nekat tersebut. Tetapi meski dihadang, pengunjuk rasa itu tetap memaksa masuk mendekat Gedung Balai Kota.
“Minggir, ini rumah rakyat. Saya mau masuk, ketemu Anies,” ujar pendemo itu, dilansir Tribunnews.com.
Sementara itu, Dewi Tanjung dari mobil komando terus berteriak meminta Anies keluar dari kantornya.
Halaman selanjutnya…