TIKTAK.ID – Juru Bicara DPP Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra, buka suara terkait deklarasi koalisi pengusung Anies Baswedan yang tidak kunjung dilaksanakan. Dia menyebut mereka tak terburu-buru menggelar deklarasi lantaran ada banyak hal yang harus dibahas.
Menurut Herzaky, deklarasi koalisi dapat menjadi game changer yang mengubah peta kontestasi saat ini. Untuk itu, dia menilai persiapan pembentukan koalisi memakan waktu yang tidak sebentar.
“Tentu perlu waktu dalam persiapannya, karena bagaimanapun, ada harapan besar dari masyarakat yang kini ditumpukan kepada Koalisi Perubahan. Rakyat menanti-nanti, kapan koalisi ini akan dideklarasikan,” ujar Herzaky pada Rabu (9/11/22), seperti dilansir Tempo.co.
Baca juga : Sempat Ikut Aksi 212 Lalu Dukung Jokowi, Yusuf Mansur Kini Jadi Bacaleg Perindo
Herzaky menjelaskan, hingga kini Partai Demokrat, Partai NasDem dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) masih berkomunikasi secara intensif. Dia mengklaim pada berbagai pertemuan tim kecil, mereka juga membahas permasalahan bangsa seperti kenaikan harga berbagai bahan pokok yang menyebabkan masyarakat merasakan kesulitan ekonomi dalam dua tahun terakhir.
Terkait Capres dan Cawapres yang akan diusung, Herzaky menyatakan bahwa itu hanya salah satu bagian dari sekian banyak hal yang harus disepakati.
“Tentu kami masih berproses. Mana pasangan yang benar-benar wajah dari perubahan itu sendiri, dan punya peluang besar mendulang kemenangan di Pilpres 2024, serta mendukung pemenangan kami bertiga di Pileg 2024,” tutur Herzaky.
Baca juga : NasDem Mendadak Larang Kadernya Kritik Jokowi, Kenapa?
Senada dengan Herzaky, Wakil Ketua Umum Partai NasDem, Ahmad Ali mengklaim ketiga partai masih menunggu hari baik untuk melakukan deklarasi. Dia lantas menampik anggapan tak dideklarasikannya koalisi itu sebagai tanda-tanda keretakan.
“Kita semua sudah sepakat untuk menunggu hari baik,” ucap Ali kepada wartawan di Kompleks DPR Senayan, Rabu (9/11/22).
Kemudian Ali memastikan kalau deklarasi koalisi bakal dilakukan sebelum pembukaan pendaftaran Capres oleh KPU. Dia menyebut tim kecil terus bertemu untuk pembahasan mengenai pembentukan koalisi di Pilpres nanti.
Baca juga : Jokowi Sebut Pilpres 2024 Jatah Prabowo, Gerindra: Semoga Jadi Kenyataan
“Bisa pada 2022, bisa juga 2023, kami mengusahakan secepatnya,” jelasnya.
Lebih lanjut, terkait Cawapres pendamping Anies Baswedan, Ali mengatakan sampai sejauh ini PKS dan Demokrat tidak memaksakan pilihan mereka. Meskipun sebelumnya, PKS sendiri sempat mengusulkan nama mantan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, dan Demokrat mengusulkan nama Ketua Umumnya, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).