
TIKTAK.ID – Menteri Pertahanan (Menhan), Prabowo Subianto mendapatkan mandat dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk menanam singkong dalam program lumbung pangan (food estate) nasional. Untuk penanaman padi, akan diserahkan ke Kementerian Pertanian yang jauh lebih ahli.
Wakil Menteri Pertahanan, Wahyu Sakti Trenggono menjelaskan, terdapat tiga alasan singkong menjadi salah satu komoditas yang ditanam dalam program ini.
Pertama, kata Wahyu, singkong menjadi alternatif pengganti karbohidrat dari padi dan gandum.
Baca juga : Panas dengan Cuitan Said Didu Soal Cukong Pimpinan Parpol, Dahnil Jubir Prabowo Dicap Baper
Alasan kedua, Indonesia masih impor padi dan gandum. Ia pun menyatakan kehadiran singkong bisa menjadi pilihan lain masyarakat Indonesia mengonsumsi karbohidrat. Apalagi, lanjutnya, singkong bisa diolah menjadi tepung, mie, hingga roti.
“Kita kan pengimpor gandum terbesar, jadi visinya itu singkong sebagai alternatif biar tidak satu komoditas. Dicari sumber alternatif yang bisa menggantikan terigu dan gandum, tapi rasanya sama. Kalau dari sisi kesehatan, singkong juga glutennya tidak terlalu tinggi,” ujar Wahyu, seperti dilansir Kumparan, Senin (21/9/20).
Sedangkan alasan ketiga, Wahyu menilai singkong lebih mudah ditanam, bahkan di atas lahan gambut. Menurutnya, padi akan lebih sulit tumbuh di atas lahan tersebut.
Baca juga : Harapan Haedar Nashir dan Pernyataan Sikap Resmi PP Muhammadiyah Agar Jokowi Tunda Pilkada
Tidak hanya singkong, Kemhan juga akan menanam sagu. Wahyu memaparkan, untuk aturan teknis mengenai program lumbung pangan, Kemhan masih menunggu Peraturan Presiden (Perpres) yang diteken Jokowi.
Sementara Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo menyebut singkong yang akan ditanam oleh Kementerian Pertahanan (Kemhan) ini tersebar di lahan seluas 60 ribu hektare. Ia mengatakan khusus di Provinsi Bengkulu, akan ditanam di atas tanah 30 ribu hektare. Syahrul mengungkapkan hal itu dalam rapat kerja dengan Komisi IV DPR.
“Sedikit menjadi catatan, bahwa Menhan masuk untuk menanam singkong di lahan seluas 60 ribu hektar tahun ini,” terang Syahrul, Senin (14/9/20).
Baca juga : Menyusul Pernyataan Sikap PBNU, Muhammadiyah pun Desak Pilkada 2020 Ditunda
Syahrul menegaskan, Kementan tidak terlibat dalam rencana penanaman singkong tersebut. Pasalnya, kata Syahrul, pihaknya mendapat bagian untuk menanam padi di lahan 30 ribu hektare.
Kemudian Sekretaris Daerah Provinsi Bengkulu, Hamka Sabri mengatakan penanaman singkong di lahan 30 ribu hektare di Bengkulu.