
TIKTAK.ID – Perdana Menteri Malaysia, Mahathir Mohammad mendesak Presiden Amerika Serikat, Donald Trump segera mengundurkan diri dari jabatannya demi menyelamatkan Amerika.
Mahathir mengatakan, kritiknya baru-baru ini tidak ditujukan kepada publik Amerika, melainkan hanya kepada Trump seorang.
“Warga Amerika adalah orang yang baik, tetapi bukan Presiden Trump. Saya memintanya untuk mengundurkan diri untuk menyelamatkan Amerika,” katanya setelah dialog dengan perusahaan Prancis, Senin (10/2/20) seperti dilansir The Star.
Mengutip The Star, pada hari Sabtu (8/2/20), Mahathir mengatakan bahwa Presiden Trump harus mengundurkan diri karena proposal perdamaian Timur Tengahnya.
PM Malaysia itu juga mengatakan bahwa dia akan berbicara dengan China untuk mendukung perjuangan Palestina melawan pasukan Israel karena dia merasa negara adidaya non-Muslim seperti China, Jepang dan Korea Selatan harus khawatir tentang penindasan Palestina oleh Israel karena ini adalah masalah hak asasi manusia.
Sebelumnya, pada 28 Januari, Trump telah mengumumkan bahwa bagian dari rencana perdamaian akan mencakup pengakuan AS atas Yerusalem sebagai “Ibu Kota Israel” yang tidak terbagi, serta pengakuan kedaulatan Israel atas wilayah Palestina.
Menanggapi pernyataan Mahathir, Kedutaan Besar AS untuk Malaysia, menyatakan kekecewaannya atas seruan tersebut. Mereka mengatakan pernyataan itu tidak sesuai dengan semangat konstruktif yang sudah terjalin sejak lama antara kedua negara.
Mengutip New Strait Times, Mahathir sebelumnya juga sempat menyinggung soal pengadilan pemakzulan (impeachment) Trump yang diputuskan baru-baru ini. Dia berharap, Senat Amerika akan membuat keputusan yang lebih baik.
Seperti yang diketahui, Trump dibebaskan dalam sidang impeachment yang berakhir pekan ini, untuk dua artikel atau tuduhan yang disangkakan.
Pada artikel pertama impeachment yakni penyalahgunaan kekuasaan, dia dibebaskan dengan suara 52-48. Pada artikel kedua terkait obstruksi Kongres, Trump dibebaskan dengan suara 53-47.
“Di sini ada seorang lelaki yang merendahkan kebijakan negaranya sendiri yang mencoba menggunakan tekanan asing untuk memenangkan pemilihan, tetapi itu bisa diterima Amerika. Tidak dapat diterima di sini, jika ada orang asing yang mencoba mempengaruhi hasil pemilihan. Kami akan mengambil tindakan terhadap orang-orang di sini yang mencoba melakukan itu,” tegas Mahathir kepada New Straits Times.