TIKTAK.ID – Sejumlah perkantoran di DKI Jakarta mulai beroperasi lagi dalam masa New Normal, menjadikan kerumunan semakin meningkat pada sebagian halte Transjakarta dan stasiun KRL. Google Maps dapat digunakan untuk mengecek kerumunan di stasiun dan halte tersebut.
Google menampilkan informasi kepadatan pada lokasi-lokasi tertentu layaknya stasiun dan halte dalam Maps.
Pengguna dapat memanfaatkannya dalam menggunakan transportasi umum misalnya bagi para komuter. Google mengumpulkan data tersebut melalui penggunanya yang terdapat pada lokasi tersebut, dilengkapi waktunya.
Baca juga : Ganjar Pranowo Pamer Kemesraan Bersama Istri, Netizen: Tanda-Tanda Mau Beli PS 5
Grafik kepadatan untuk setiap jamnya menjadi hasil olah data tersebut. Pengguna dapat memanfaatkannya dalam merancang waktu yang tepat untuk bepergian dengan moda Transjakarta atau KRL, lebih utama agar memaksimalkan social distancing.
Keramaiannya dapat dicek dengan mudah melalui aplikasi Maps pengguna saat hendak mendatangi halte atau stasiun.
Pengguna cukup mengakses Maps dari perangkatnya lalu menekan petunjuk “more info”.
Baca juga : Kasus Corona DKI Meningkat, Anies: Tujuan Kita Menyelamatkan Warga, Bukan Menurunkan Grafik
Selanjutnya pengguna menggulir scroll tampilan tersebut ke bawah hingga mendapati info “Popular times”.
Pengguna berkesempatan mengecek keramaian pada suatu hari dalam bentuk grafik sesuai tempat yang dipilih dalam cakupan jam tertentu.
Seperti dilansir Detik.com yang mencontohkan Stasiun Cawang di hari Selasa, pukul 08.00 WIB menjadi waktu yang sangat ramai di pagi hari dan pukul 10.00 WIB menjadi waktu paling sepi.
Baca juga : Novel Minta Jokowi Benahi Penegakan Hukum yang Terbukti ‘Compang-camping’ dan ‘Asal-asalan’
Di stasiun tersebut keramaian mulai naik pada pukul 17.00 WIB, sedangkan di pukul 18.00 WIB menjadi puncaknya. Keramaian turun di pukul 19.00 WIB, serta semakin berkurang sangat banyak di pukul 20.00 WIB.
Perlu diperhatikan, bahwa data (digambarkan grafik warna biru) tersebut adalah data rerata yang dihimpun Google sepanjang beberapa waktu ke belakang. Kecuali data real time yang ditampilkan berupa grafik warna merah dan diperbandingkan dengan keramaian pada hari-hari sebelumnya yang ditunjukkan dalam grafik warna abu-abu.
Data ini dihimpun secara anonim dari pengguna yang mengaktifkan Google Location History, yang secara default terdapat dalam ponsel Android. Google sebatas membagikan data keramaian ini saat mereka memiliki data yang cukup.