TIKTAK.ID – Sekjen DPP Gerindra, Ahmad Muzani mengungkapkan bahwa lonjakan kasus positif virus Corona (Covid-19) di sejumlah daerah terjadi akibat lemahnya kontrol Pemerintah Pusat.
Ia menilai Pemerintah Pusat perlu bersinergi lebih optimal dengan Pemerintah Daerah, sehingga dapat menekan angka penularan Covid-19.
“Peningkatan jumlah positif Covid-19 di beberapa provinsi di Indonesia juga akibat melemahnya kontrol dari Pemerintah Pusat. Untuk meningkatkan kontrol itu, maka Pemerintah Pusat dan Daerah harus bersinergi, sehingga mampu menekan angka penularan di daerah masing-masing,” ujar Muzani kepada wartawan, seperti dilansir CNN Indonesia, Selasa (15/6/21).
Baca juga : Namanya Muncul di Sidang Tipikor, Fahri Hamzah Diduga Terlibat Ekspor Benur Ilegal
Menurut Muzani, sinergitas Pemerintah Pusat dan Daerah dapat dilakukan dengan cara mendirikan kembali pos-pos Satuan Tugas (Satgas) Covid-9 di perbatasan antarprovinsi, antarkota, dan antarkabupaten.
Muzani mengatakan pengawasan pelaksanaan protokol kesehatan (prokes) di sejumlah pusat keramaian seperti pasar tradisional, mal, kantor, dan tempat wisata pun harus digencarkan kembali.
Lantas Wakil Ketua MPR tersebut mengingatkan supaya Pemerintah tidak lelah memberikan peringatan kepada masyarakat agar disiplin menjalankan prokes.
Baca juga : Ketua DPRD Tolikara Diduga Terlibat Pasok Senjata ke KKB Papua
Sebab, Muzani menyatakan peningkatan jumlah kasus positif Covid-19 yang terjadi saat ini juga disebabkan tingkat ketaatan masyarakat terhadap prokes yang menurun. Ia menyebut penurunan itu terjadi karena rasa jenuh yang berkepanjangan.
“Untuk itu, saya mengimbau semua pihak mulai dari tingkat pusat, daerah, desa-desa, RT/RW hingga tingkat keluarga untuk kembali sadar bahwa betapa pentingnya mentaati prokes,” tutur Muzani.
Seperti diketahui, belakangan ini sejumlah daerah mengalami lonjakan kasus positif Covid-19. Beberapa daerah seperti Jawa Tengah, Jawa Barat, menjadi penyumbang kasus harian Covid-19 secara nasional.
Baca juga : Prabowo Buka-bukaan Alasan Gabung Pemerintahan Jokowi
Lebih lanjut, bila dilihat berdasarkan jumlah kasus aktif atau pasien dalam perawatan atau isolasi mandiri, maka ketiga provinsi itu masih menempati posisi teratas.
Menurut data Satuan Tugas (Satgas) ihwal sebaran zona merah atau wilayah dengan risiko penularan tinggi virus Corona di Indonesia per 13 Juni 2021, ada sebanyak 29 kabupaten/kota yang masuk zona merah.
Kemudian jumlah daerah yang masuk zona merah pada pekan ini melonjak, jika dibandingkan dengan data pekan lalu yang hanya mencatat 17 wilayah yang dikategorikan zona merah. Dari 29 zona merah, 12 di antaranya dari Pulau Jawa. Sedangkan 17 lainnya berasal dari Pulau Sumatera.