
TIKTAK.ID – “Sindrom Havana”, penyakit misterius yang menimpa sejumlah pejabat AS masih menjadi sangat misterius, dengan kesimpulan dini yang dirilis CIA menyatakan bahwa Sindrom tersebut bukan diotaki oleh kekuatan asing, kata pejabat CIA.
Sejak 2016, diplomat AS di seluruh dunia telah melaporkan gejala yang memicu dugaan bahwa Rusia, China, atau musuh lain berada di balik sindrom tersebut.
Namun, para pejabat CIA mengatakan, mayoritas dari 1.000 kasus yang diperiksa dapat dijelaskan akibat stres atau penyebab alami, seperti yang dilansir BBC, Kamis (20/1/22).
Rilis temuan itu sontak membuat marah beberapa dari mereka yang menjadi korban Sindrom Havana.
CIA sendiri mengaku masih menyelidiki sejumlah kecil kasus yang tetap misterius, yang peran kekuatan asing belum dikesampingkan.
Orang Amerika yang terkena Sindrom Havana menggambarkan menderita pusing, sakit kepala dan suara yang intens dan menyakitkan di telinga mereka. Sindrom ini pertama kali dilaporkan di Kuba pada 2016. Kasus ini juga dilaporkan menimpa pejabat Amerika di Jenewa, Berlin dan di tempat lain.
Beberapa pejabat AS sebelumnya menyatakan penyakit itu bisa disebabkan oleh serangan gelombang mikro, sehingga memicu spekulasi bahwa penyakit itu bisa jadi semacam senjata dari aktor asing seperti Rusia. Namun, Moskow selalu membantah tuduhan tersebut.
Seorang pejabat CIA mengatakan kepada mitra BBC AS, CBS, bahwa Badan tersebut “sejauh ini tidak menemukan bukti keterlibatan aktor negara dalam insiden mana pun”.
Sebagian besar kasus dapat dijelaskan oleh “kondisi medis atau faktor lingkungan dan teknis, termasuk penyakit yang sebelumnya tidak terdiagnosis”, pejabat itu menambahkan.
Pejabat itu mengatakan “tidak mungkin aktor asing, termasuk Rusia, melakukan aksi berkelanjutan di seluruh dunia, yang merugikan personel AS dengan senjata atau mekanisme”.
Kelompok-kelompok yang mewakili para korban penyakit itu mengatakan mereka kecewa dengan dirilisnya laporan sementara CIA tersebut.
“Tidak semua kasus bisa dijelaskan. Ini tidak bisa dan tidak boleh menjadi kata terakhir dalam masalah ini, karena tidak definitif, juga tidak komprehensif,” kata kelompok Advokasi untuk Korban Sindrom Havana.
Namun Direktur CIA, William Burns mengatakan penyelidikannya akan terus berlanjut.
“Meskipun kami telah mencapai beberapa temuan sementara yang signifikan, kami belum selesai,” kata Burns dalam sebuah pernyataannya kepada New York Times.
“Kami akan melanjutkan misi untuk menyelidiki insiden ini dan memberikan akses ke perawatan kelas dunia bagi mereka yang membutuhkannya.”